Strategi penanganan pembiayaan musyarakah bermasalah pada BPRS Lantabur Tebuireng Cabang Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fardana, Nazela (2023) Strategi penanganan pembiayaan musyarakah bermasalah pada BPRS Lantabur Tebuireng Cabang Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Nazela Fardana_G94219171 ok.pdf
Download (2MB)

Abstract

Penelitian dengan judul “Strategi Penanganan Pembiayaan Musyarakah Bermasalah Pada BPRS Lantabur Tebuireng Cabang Surabaya” bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana proses transaksi dan skema pembiayaan musyarakah di BPRS Lantabur Tebuireng Cabang Surabaya, apa faktor penyebab pembiayaan musyarakah bermasalah di BPRS Lantabur Tebuireng Cabang Surabaya, bagaimana strategi penanganan pembiayaan musyarakah bermasalah yang diterapkan oleh BPRS Lantabur Tebuireng Cabang Surabaya. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik penelitian lapangan (failed research) berjenis deskriptif data diperoleh secara langsung dari BPRS Lantabur Tebuireng Cabang Surabaya melalui obeservasi, wawancara dan dokumentasi sehingga data yang diperoleh akan diolah dan diuji menggunakan teknik triangulasi dan analisa sehingga menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian ditemukan proses transaksi dan skema pembiayaan musyarakah yang diterapkan BPRS Lantabur Tebuireng Cabang Surabaya. Faktor penyebab pembiayaan musyarakah bermasalah pada BPRS Lantabur Tebuireng Cabang Surabaya disesbabkan oleh faktor internal eksternal terkait kesalahan analisa yang dilakukan pihak manajemen dan faktor eksternal karena kondisi nasabah dan faktor alam. Strategi penanganan pembiayaan musyarakah bermasalah di eksternal terkait kesalahan analisa dilakukan dengan beberapa tahapan, tahap pertama yang dilakukan ketika nasabah mengalami penunggakan adalah pemberian surat penagihan, selanjutnya jika nasabah masih dinilai dapat bertindak kooperatif kepada pihak bank maka dapat dijalankan strategi penanganan berupa restructuring atau rescheduling, namun jika nasabah dinilai tidak kooperatif maka akan diserahkan pada badan hukum dan berikutnya dapat dilakukan eksekusi jaminan. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran untuk BPRS Lantabur Cabang Surabaya diharapkan dapat lebih memaksimalkan evaluasi terhadap nasabah yang mengajukan pembiayaan agar pembiayaan bermasalah dapat diminimalisir dan tidak menyebabkan kerugian bagi BPRS Lantabur Tebuireng Cabang Surabaya.