This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Amnillah, Ahmad Rabith Tahta (2023) Tinjauan hukum islam terhadap tradisi larangan perkawinan antara warga desa Tanggungprigel dengan warga desa Kebonagung kecamatan Glagah kabupaten Lamongan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Ahmad Rabith Tahta Amnillah_C01219006.pdf Download (4MB) |
Abstract
Skripsi yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tradisi Larangan Perkawinan Antara Warga Desa Tanggungprigel Dengan Warga Desa Kebonagung Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan” merupakan penelitian skripsi terfokuskan dalam tradisi larangan perkawinan antar warga kedua desa. Larangan ini berawal dari sumpah yang diucapkan sesepuh desa Tanggungprigel bahwa jika ada warga desa Tanggungprigel menikah dengan warga desa Kebonagung, maka rumah tangganya akan terkena musibah dan malapetaka. Sedangkan hukum Islam tidak melarang adanya perkawinan antar desa tertentu tapi tradisi tersebut sebagian besar masih dipercayai oleh masyarakat desa Tanggungprigel dan desa Kebonagung. Skripsi ini menjawab dua rumusan masalah. Pertama, Bagaimana latar belakang terjadinya tradisi larangan perkawinan antara warga desa Tanggungprigel dengan warga desa Kebonagung kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan. Kedua, Bagaimana relevansi tradisi larangan perkawinan antara warga desa Tanggungprigel dengan warga desa Kebonagung kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan dengan hukum Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan mengambil pola di lapangan (empiris). Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara dan studi dokumentasi, Adapun sumber data yang didunakan adalah sumber primer yang berasal dari informasi dari tokoh masyarakat, tokoh agama, pejabat desa, masyarakat secara umum dan sumber sekunder yang berasal dari studi dokumen, jurnal dan karya ilmiah terdahulu. Hasil dari penelitian ini dapat disimpukan. Pertama, tradisi larangan perkawinan antar warga desa Tanggungprigel dengan warga desa Kebonagung kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan terjadi karena adanya sumpah dari sesepuh desa Tanggungprigel. Hingga saat ini tradisi tersebut masih dilakukan oleh masyarakat sekitar, masih banyak warga yang mempercayai tradisi larangan perkawinan tersebut meskipun sebagian dari mereka tidak melakukan tradisi tersebut. Kedua, tradisi larangan perkawinan antar warga desa Tanggungprigel dengan warga desa Kebonagung kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan tidak susuai dengan hukum Islam karena berdampak negatif kepada pelanggarnya. Sejalan dengan kesimpulan di atas. Penulis dapat menyarankan bahwa masyarakat setempat sebaiknya meninggalkan tradisi larangan perkawinan antar warga desa Tanggungprigel dengan warga desa Kebonagung tersebut karena hal itu merupakan perbuatan yang syirik.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Masyarakat Islam Perkawinan Adat Agama dan Ilmu Pengetahuan |
||||||||
Keywords: | Hukum adat; larangan perkawinan | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | AHMAD RABITH ROICHAN | ||||||||
Date Deposited: | 24 Oct 2023 03:17 | ||||||||
Last Modified: | 24 Oct 2023 03:17 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/66242 |
Actions (login required)
View Item |