This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Hidayatullah, M. Syarif (2023) Model pelaksanaan prinsip al Ghunmu bil Ghurmi dalam penanganan pembiayaan bermasalah di BPRS Lantabur Tebuireng cabang Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
M. Syarif Hidayatullah_G94218193 full.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
Text
M. Syarif Hidayatullah_G94218193.pdf Download (3MB) |
Abstract
Dalam empat tahun terakhir angka pembiayaan bermasalah di BPRS Lantabur Tebuireng Cabang Surabaya mengalami fluktuatif. Kondisi terparah terjadi pada akhir tahun 2019 hingga tahun 2020 dimana Bank terkena dampak adanya Pandemi Covid-19. Agar angka pembiayaan bermasalah tetap dalam kondisi sehat, maka pihak BPRS Lantabur Tebuireng Cabang Surabaya harus menangani pembiayaan bermasalah dengan berpedoman pada prinsip Al Ghunmu Bil Ghurmi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana model pelaksanaan prinsip Al Ghunmu Bil Ghurmi yang diterapkan oleh Bank dalam menangani pembiayaan bermasalah dan penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah pada BPRS Lantabur Tebuireng Cabang Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan jenis analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi dengan pihak BPRS Lantabur Tebuireng Cabang Surabaya yakni Pimpinan Cabang, Account Officer Landing, dan Remedial. Kemudian data yang diperoleh diolah menggunakan teknik triangulasi sumber untuk menganalisa model pelaksanaan prinsip Al Ghunmu Bil Ghurmi yang diterapkan oleh BPRS Lantabur Tebuireng Cabang Surabaya dalam menangani pembiayaan bermasalah. Hasil dari penelitian ini adalah model pelaksanaan prinsip Al Ghunmu Bil Ghurmi yang diterapkan oleh BPRS Lantabur Tebuireng Cabang Surabaya yakni dengan mengutamakan pembinaan dan musyawarah serta berpedoman pada peraturan-peraturan yang berlaku agar jangan sampai mendzolimi serta memetakan kelompok nasabah bermasalah menjadi dua kategori. Pertama kategori nasabah kooperatif, dengan model penanganan yakni pembinaan dan relaksasi (restructuring, rescheduling, reconditioning). Kedua kategori nasabah non kooperatif, dengan model penanganan yakni pemberian surat, gugatan di pengadilan, eksekusi jaminan, dan write off. Adapun penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah pada BPRS Lantabur Tebuireng Cabang Surabaya berasal dari dua faktor, yakni: Pertama faktor internal terkait kelalaian pihak manajemen Banknya sendiri yang kurang teliti dalam menganalisa setiap pengajuan pembiayaan. Kedua faktor eksternal dimana faktor ini berasal dari luar manajemen Bank yang meliputi kondisi nasabah dan lingkungan. Saran yang dapat diberikan adalah pihak BPRS Lantabur harus senantiasa memaksimalkan setiap langkah penanganan pembiayaan bermasalah. Kemudian, bagi nasabah yang telah diberikan pembiayaan agar senantiasa melaksanakan kewajibannya dengan baik tanpa melakukan wanprestasi.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Bank dan Perbankan Islam Hukum Islam > Pelunasan Utang |
||||||||
Keywords: | Pembiayaan bermasalah; al Ghunmu bil Ghurmi; BPRS | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Ekonomi Syariah | ||||||||
Depositing User: | M. Syarif Hidayatullah | ||||||||
Date Deposited: | 29 Nov 2023 03:29 | ||||||||
Last Modified: | 29 Nov 2023 03:29 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/66616 |
Actions (login required)
View Item |