Persepsi Islam tentang adat perkawinan Kejawen

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Azizah, Nur (1997) Persepsi Islam tentang adat perkawinan Kejawen. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Nur Azizah_059210113.pdf

Download (7MB)

Abstract

Pulau jawa yang merupakan pusat dari segala perkembangan bangsa Indonesia juga memiliki wilayah, namun dari wilayah yang ada penulis mengambil wilayah jawa tengah dan jawa timur, kedua wilayah ini memang tidak bias dipungkiri bahwa penduduknya masih memegang teguh adat istiadat budaya yang diwarisi oleh nenek moyang mereka. Adat istiadat kejawen masih berlaku kental dalam kehidupan masyarakat, meskipun masih boleh dikatakan tidak sedikit pengaruh luar memasuki kedua wilayah tersebut, namun tidak mampu menghapus semua adat yang ada, bahkan mereka akan membela bila ada yang mengusik adat warisan tersebut. Rumusan masalah yang akan di bahas adalah sebagai berikut: 1). Bagaimana dasar prinsip perkawinan ajaran kejawen dan islam tentang perkawinan? 2). Bagaimana islam menanggapi tata cara perkawinan kejawen?
Dalam penulisan ini bersifat literature dan metode yang digunakan dengan metode Deduktif yaitu metode yang berangkat dari pengetahuan yang bersifat umum dan bertitik tolak dari pengetahuan umum itu kita hendak menilai suatu kejadian yang bersifat khusus. Metode Induktif adalah metode yang berangkat dari fakta fakta yang khusus, peristiwa peristiwa yang kongkrit lalu ditarik generalisasi generalisasi yang bersifat umum,, metode ini digunakan untuk memperoleh kesimpulan yang khusus. Metode Komparatif yaitu suatu cara berfikir yang mengambil keputusan dengan jalan mengumpulkan pendapat yang paling kuat. Kesimpulan dalam pembahasan ini adalah bahwa dalam adat kejawen proses perkawinan merupakan hal yang sacral, didalamnya mempunyai banyak proses yang harus dilakukan untuk memenuhi dan mendapatkan perkawinan yang sempurna. Islam menanggapi bahwa perkawinan yang dilakukan oleh masyarakat jawa ( Melalkukan Adat Kejawen) termasuk perbuatan syirik, sebab masyarakat jawa ( Adat Kejawen) mempercayai adanya hari, tanggal dan bulan yang baik dalam melaksanakan upara tersebut, karena kepercayaan itu tidak lagi disandarkan pada ketentuan Allah sebagai Tuhan yang telah mengatur segala nasib manusia

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: Akrim
Creators:
CreatorsEmailNIM
Azizah, NurUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Budaya - Agama
Nikah
Adat
Keywords: Islam; Adat; Perkawinan
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Perbandingan Agama
Depositing User: Users 283 not found.
Date Deposited: 07 Jun 2016 06:31
Last Modified: 25 Mar 2019 02:58
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/6702

Actions (login required)

View Item View Item