Studi anak luar nikah dalam waris menurut fatwa Majelis Ulama Indonesia nomor 11 tahun 2012 dan KUH Perdata pasal 863

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hidayatuloh, Taofiq (2023) Studi anak luar nikah dalam waris menurut fatwa Majelis Ulama Indonesia nomor 11 tahun 2012 dan KUH Perdata pasal 863. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Taofiq Hidayatuloh_C95219060 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 20 February 2027.

Download (2MB)
[img] Text
Taofiq Hidayatuloh_C95219060.pdf

Download (3MB)

Abstract

Tujuan pokok dari perkawinan adalah untuk memperoleh keturunan. Kehadiran seorang anak di luar perkawinan akan menjadikan suatu permasalahan yang cukup memprihatinkan. Hal terkait dengan wanita yang melahirkan maupun bagi lingkungan masyarakat setempat. Berdasarkankuh latar belakang diatas penulis akan membahasnya dalam skripsi dengan judul “Studi Anak Luar Nikah Dalam Waris Menurut Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 Dan KUHPerdata Pasal 863”. Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana status anak luar nikah menurut Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 11 Tahun 2012 dan KUHPerdata pasal 863 dan bagaimana kedudukan warin anak luar nikah menurut Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 11 tahun 2012 dan KUHPerdata pasal 863. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan normatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik dokumentasi. Kemudian menganalisis data-data tersebut lebih mendalam dengan menggunakan teknik analisis deskriptif yuridis komperatif. Berdasarkan teknik pengumpulan data dan hasil yang diperoleh konkrit. Hasil penelitian sampai pada kesimpulan: Pertama Menurut MUI anak yang lahir diluar nikah hanya memiliki hubungan keperdataan dengan ibunya, sehingga dalam hal waris anak hasil hubungan diluar nikah hanya dapat mewarisi ibunya saja, sedangkan menurut KUHPerdata anak luar nikah masih bisa menjadi anak sah jika si anak diakui. Kedua, Menurut MUI hak dan kedudukan waris anak luar nikah, tidak bisa mendapatkan waris dari ayah biologisnya. Si anak hanya bisa mendapat waris dari ibunya. Sedangkan dalam KUHPerdata anak luar kawin yang dapat diakui dapat dinasabkan kepada ayahnya sehingga anak luar kawin mendapatkan hak waris seperti yang telah disebutkan dalam pasal 863 KUHPerdata.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Hidayatuloh, Taofiqtaofiqhidayatuloh16@gmail.comC95219060
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorRosyadi, Moh. Imronelauva_indonesia@uinsby.ac.id2015047702
Subjects: Hukum Islam
Waris
Keywords: MUI; KUH Perdata; warisan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab
Depositing User: taofiq hidayatuloh
Date Deposited: 20 Feb 2024 07:37
Last Modified: 20 Feb 2024 07:38
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/68489

Actions (login required)

View Item View Item