This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Rochmah, Nuzurul (2024) Representasi kritik elitisme dan ketimpangan regulasi dalam lirik lagu dan video musik orang miskin dilarang mabok karya Libertaria (semiologi Barthesian). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Nuzurul Rochmah_03020420034 full.pdf Restricted to Repository staff only until 22 April 2027. Download (1MB) |
|
Text
Nuzurul Rochmah_03020420034.pdf Download (920kB) |
Abstract
Kritik sosial gencar dilakukan, termasuk dalam dunia permusikan. Musik atau lebih tepatnya pada lirik lagu dan visualnya, dinilai dapat menjadi media penyampaian kritik masyarakat yang efektif. Pernyataan tersebut relevan dengan objek material dalam penelitian ini, yakni lirik lagu dan video musik Orang Miskin Dilarang Mabok karya Libertaria yang berkolaborasi dengan Sirin Farid Stevy, vokalis grup musik rock FSTVLST. Faktor utama pembuatan lirik lagu tersebut dilatarbelakangi oleh munculnya kontroversi RUU Larangan Minuman Beralkohol (Minol) yang dianggap memberikan sisi hukum yang timpang kepada masyarakat. Sehingga dari hal tersebut muncul kritik terhadap para elit dari berbagai pihak termasuk musisi, seniman, serta masyarakat umum. Penelitian ini menggunakan teori Semiologi dari Roland Barthes dalam menelaah pemaknaan dalam lirik lagu dan video musik Orang Miskin Dilarang Mabok dengan penggunaan sistem penanda tekstual (lima kode leksia) dan signifikansi dua tahap (denotasi-konotasi). Sementara itu metode penelitian yang digunakan ialah melalui pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif-interpretatif. Kemudian, teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dan studi kepustakaan. Lalu, teknik analisis data yang digunakan ialah menggunakan konsep analisis data kualitatif dari Miles dan Huberman, berupa reduksi data (pemilahan objek sesuai rumusan masalah yang dimaksud), penyajian data (analisis objek sesuai teori Semiologi Barthesian), dan penarikan kesimpulan (hasil analisis yang telah dilakukan). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pemaknaan dari lirik lagu dan video musik Orang Miskin Dilarang Mabok keduanya memiliki keterkaitan yang intens, yakni kritik terhadap kontroversi atas diusungnya RUU Larangan Minuman Beralkohol (Minol) yang dianggap menggerus tradisi miras nenek moyang, yang kemudian berkembang dan terhubung dalam wacana kritik elitisme. Kritik elitisme tersebut mengacu pada berbagai aspek, mulai dari regulasi pemerintah yang berujung diskriminasi, sistem hukum di Indonesia yang timpang, realitas dari dampak kemiskinan masyarakat yang turun temurun, hingga tragedi kemanusiaan yang dicanangkan atas nama keadilan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Kemiskinan Budaya Musik |
||||||||||||
Keywords: | RUU minol; kritik elitisme; semiotika; Roland Barthes | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sastra Indonesia | ||||||||||||
Depositing User: | Nuzurul Rochmah | ||||||||||||
Date Deposited: | 22 Apr 2024 02:31 | ||||||||||||
Last Modified: | 22 Apr 2024 02:31 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/69751 |
Actions (login required)
View Item |