Masuk dan berkembangnya Islam di Ponorogo 1486-1517: tinjauan historis

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Abror, Lutfi Zainal (2011) Masuk dan berkembangnya Islam di Ponorogo 1486-1517: tinjauan historis. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Lutfi Zainal Abror_A02207018.pdf
Download (3MB)

Abstract

Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah 1) Kapan dan bagaimana proses masuknya agama Islam di Ponorogo dan siapa tokoh-tokohnya?; 2) Bagaimana kondisi dan respon masyarakat terhadap masuknya agama Islam?; 3) Bagaimana perkembangan agama Islam di Ponorogo dari tahun 1486 sampai tahun 1517? Berkenaan dengan itu, dalam penelitian ini digunakan metode sejarah untuk memberikan fakta masuknya Islam di Ponorogo, kemudian perkembangan Islam mulai masuk tahun 1486 sampai tahun 1517. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tokoh yang berperan besar dalam penyebaran Islam di Ponorogo adalah Raden Batara Katong, Kyai Ageng Mirah, dam Patih Selo Aji. Di mana dalam perkembangannya mereka menggunakan jalan damai sehingga Islam dapat berkembang dengan pesat di Ponorogo. Dalam aspek keagamaan di Ponorogo pada mulanya berkembang kepercayaan Hindu, Budha, Animisme dan Dinamisme. Setelah datangnya pengaruh ajaran Islam pada tahun 1486 M (masa kekuasaan Kerajaan Majapahit yang mulai meredup dan beralih pada kekuasaan Kerajaan Islam Demak), yang pada waktu itu Ponorogo masih bernama Wengker di bawah pimpinan Ki Ageng Suryangalam yang tinggal di daerah Surukubeng. Sehingga dalam perkembangannya banyak masyarakat Ponorogo menganut Islam. Namun tidak sedikit para penganut ajaran Hindu yang dianut sebelumnya itu masih mempertahankan kepercayaan asli masyarakat, sehingga melahirkan kepercayaan baru yakni aliran sinkretisme. Penyebaran Islam di Ponorogo berhasil mewarnai seluruh aspek kehidupan masyarakat, yaitu aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Dalam hal wilayah, aktifitas penyebaran Islam di Ponorogo berhasil mengislamkan sebagian besar wilayah Ponorogo, dan hanya meninggalkan beberapa kelompok penganut agama Hindu maupun Budha. Namun aliran tersebut lamban laun mulai terkikis dan hilang sama sekali setelah masuknya Islam.