Tinjauan hukum Islam dan fatwa DSN MUI nomor 26 tahun 2013 terhadap jual beli produk kosmetik mengandung alkohol berlogo halal

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Oktavia, Siti (2023) Tinjauan hukum Islam dan fatwa DSN MUI nomor 26 tahun 2013 terhadap jual beli produk kosmetik mengandung alkohol berlogo halal. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Siti Oktavia_C02219044 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 17 May 2027.

Download (3MB)
[img] Text
Siti Oktavia_C02219044.pdf

Download (4MB)

Abstract

Skripsi ini merupakan hasil penelitian kepustakaan yang berjudul Tinjauan Hukum Islam dan Fatwa DSN MUI No. 26 Tahun 2013 terhadap Jual Beli Produk Kosmetik Mengandung Alkohol Berlogo Halal. Skripsi ini menjawab pertanyaan yang dituangkan dalam dua rumusan masalah: bagaimana standar kehalalan produk kosmetik serta bagaimana tinjauan hukum Islam dan fatwa dsn MUI terhadap jual beli produk kosmetik mengandung alkohol berlogo halal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui standar kehalalan serta mengetahui dalam perspektif hukum Islam. Metode penelitian ini merupakan penelitian normatif dengan jenis penelitian studi kepustakaan (library research) yang merujuk pada bukubuku, jurnal, dan website. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dokumentasi. Selanjutnya dianalisis menggunakan metode normatif dengan pendekatan hukum normatif, yakni mendeskripsikan hukum Islam berupa jual beli dalam hukum Islam untuk menganalisis standar kehalalan produk kosmetik dan jual beli produk kosmetik mengandung alkohol berlogo halal. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: Pertama, pada praktik jual beli produk kosmetik mengandung alkohol berlogo halal tersebut telah memenuhi rukun dan syarat pada jual beli namun terdapat kejanggalan terhadap informasi yang telah diberikan pada objek yang dijadikan sebagai jual beli tersebut. Bahan-bahan yang ada di dalam pembersih wajah tersebut berbahaya dengan mengandung alkohol/etanol pada kemasan produk dan dapat merusak kulit sehingga tidak dapat menjamin suatu produk aman. Kedua, produk kosmetik di Indonesia banyak yang tidak memperhatikan aspek kehalalan tetapi hanya memeriksa kandungan bahan yang hanya memperhatikan dari aspek keamanannya saja. Sejalan dengan kesimpulan, penulis menyarankan: Pertama, jual beli kosmetik harus dilakukan dengan benar sesuai dengan ajaran Islam agar tidak merugikan orang lain. Kedua, Kepada para pengguna kosmetik agar lebih teliti dalam membeli produk kosmetik yang halal, serta bahan yang digunakan tidak menyebabkan kulit menjadi rusak.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Oktavia, Sitistoktavia1010@gmail.comC02219044
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSanuri, Sanurisuns_76@yahoo.com2021017603
Subjects: Fatwa
Hukum Ekonomi
Jual Beli
Keywords: Hukum Islam; jual beli produk kosmetik; logo halal
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: S.H Siti Oktavia
Date Deposited: 17 May 2024 08:46
Last Modified: 17 May 2024 08:46
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/70146

Actions (login required)

View Item View Item