This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Fajri, Este Nazila (2024) Khatmil Qur'an untuk keselamatan nelayan: studi living Qur'an tradisi petik laut masyarakat Labuhan Sreseh Sampang. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Este Nazila Fajri_07040320117.pdf Download (3MB) |
|
Text
Este Nazila Fajri_07040320117_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 31 May 2027. Download (3MB) |
Abstract
Di dalam agama khususnya agama islam memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia, terutama dalam membimbing perilaku dan interaksi sosial. Agama tidak hanya menjadi panduan moral, tetapi juga menjadi sumber kekuatan spiritual bagi individu dan komunitas. Dalam konteks masyarakat pesisir Desa Labuhan Sreseh Sampang, tradisi petik laut menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari yang tidak terlepas dari agama islam. Kegiatan khatmil Qur’an dalam tradisi petik laut menjadi salah satu aspek yang menarik karna menggambarkan hubungan antara kearifan lokal dengan nilai-nilai agama islam. Khatmil Qur’an tidak hanya menjadi ritual keagamaan semata, tetapi juga dihubungkan dengan harapan keselamatan para nelayan dalam menjalankan pekerjaan mereka di laut. Fokus pembahasan dari penelitian ini ialah terkait bagaimana pelaksanaan khatmil Qur’an dalam tradisi petik laut di Desa Labuhan Sreseh Sampang dan bagaimana pemaknaan khatmil Qur’an untuk keselamatan nelayan dalam tradisi petik laut masyarakat pesisir Labuhan Sreseh Sampang. Jenis penelitian ini ialah kualitatif deskriptif dengan pendekatan Living Qur’an yang mana pendekatan ini menurut Haris Herdiansyah fokus pada pemahaman dan kajian mendalam terhadap suatu fenomena dengan konteksnya yang khas yang dialami oleh individua atau sekelompok masyarakat. Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan tiga metode yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian dalam skripsi ini menunjukkan bahwa khatmil Qur’an dalam tradisi petik laut di Desa Labuhan Sreseh Sampang dilaksanakan pada hari kedua dari acara petik laut yang dimulai setelah shalat isya’ sampai selesai (pagi). Tempat pelaksanaan khatmil Qur’an dalam tradisi petik laut dilaksanakan di Mushalla Nurul Hayat tepatnya di Dusun Labuhan Timur. Anggota khatmil Qur’an ialah dari nelayan sendiri dan masyarakat sekitar dipimpin oleh Kyai atau Ustad sebagai pembuka kegiatan khatmil Qur’an. Kegiatan khatmil Qur’an diawali dengan tawassul kepada Nabi Muhammad SAW dan para leluhur khususnya leluhur desa Labuhan. Dilanjut dengan pembacaan al-Qur’an secara bergantian yang dimulai dari Juz 1 sampai selesai. Kemudian khatmil Qur’an ditutup dengan pembacaan do’a yang dipimpin Kyai atau Ustad. Makna khatmil Qur’an untuk keselamatan nelayan masyarakat memaknai hanya sebuah bentuk pengharapan masyarakat desa kepada Allah SWT. Dengan adanya khatmil Qur’an masyarakat berharap agar Allah memberikan keselamatan dan memberikan hasil laut yang melimpah ketika mereka bekerja. Sedangkan mufassir memaknai keselamatan sesuai dengan ayat yang sudah tercantum dalam skripsi ini.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Budaya Islam Masyarakat Islam Al Qur'an |
||||||||
Keywords: | Khatmil Qur’an; tradisi; masyarakat dan mufassir | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Este Fajri Nazila Este Nazila | ||||||||
Date Deposited: | 31 May 2024 01:43 | ||||||||
Last Modified: | 31 May 2024 01:43 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/70286 |
Actions (login required)
View Item |