Larangan mengemis sebagai sebuah mata pencaharian: studi ma’anil hadis al-muwattha’ imam malik no. indeks 1588

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Tomi, Wahid Anang (2023) Larangan mengemis sebagai sebuah mata pencaharian: studi ma’anil hadis al-muwattha’ imam malik no. indeks 1588. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Wahid Anang Tomi_E05217013 OK.pdf

Download (3MB)
[img] Text
Wahid Anang Tomi_E05217013 Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 August 2027.

Download (2MB)

Abstract

Mengemis dianggap suatu hal yang lumrah dan bahkan sebagian dari mereka menjadikannya sebagai mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhannya demi mendapatkan uang untuk mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari yang semakin lama semakin melambung tinggi bahkan juga untuk mengumpul-ngumpulkan harta dari hasil meminta-minta tersebut. Pada dasarnya meminta itu boleh dan halal tetapi dalam keadaan tidak mempunyain apa apa dan terpaksa sekali. Penelitian ini menggunakan hadis yang diriwayatkan oleh imam malik no. indeks 1588 dalam kitab al-Muwattha’ adalah hadis tersebut memberikan penjelasan mengenai larangan seseorang dalam mengemis yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Dimana pada hadis ini sesuai dengan tema yang diambil peneliti yaitu larangan mengemis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas serta status kehujjahan hadis, untuk mengetahui pemaknaan hadis, dan untuk mengetahui kontekstualisasi hadis dalam kitab al-Muwattha’ imam malik no. indeks 1588. Kemudian hadis tersebut memberikan pemahaman agar manusia senantiasa berusaha dan menahan diri dari meminta minta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian library research, sehingga data yang diambil terdapat pada kitab, buku-buku, dan Jurnal. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hadis yang diriwayatkan oleh Imam Malik, Abi Zinad, al-A’raj dan Abu Hurairah memiliki ketersambungan sanad dan hadis tersebut tidak bertentangan dengan Alquran dan hadis lain maka hadis yang diriwayatkan oleh Imam Malik dapat dikategorikan sebagai hadis s}ahi<h li< dzatihi dan dapat dijadikan sebagai hujjah. Hadis ini memiliki dua maksud, pertama Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Malik memiliki pemahaman agar manusia senantiasa berusaha (ta’affuf) dan menahan diri dari meminta-minta. Kedua hadis larangan mengemis dengan kehidupan sekarang yaitu semakin banyaknya pengemis maka dibutuhkan pemberantasan dan dibutuhkan pendampingan dari berbagai pihak serta menyadarkan bahwasannya perbuatan tersebut tidak baik bahkan bisa mengganggu orang lain.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Tomi, Wahid Anangwahidanangtomi46@gmail.comE05217013
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorRochmawati, Idaida2rahma@gmail.com, idarahma@uinsa.ac.id2123017602
Subjects: Hadis
Agama dan Ilmu Pengetahuan
Keywords: Mengemis; Imam Malik
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis
Depositing User: Wahid anang Tomi
Date Deposited: 01 Sep 2024 09:47
Last Modified: 01 Sep 2024 09:47
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/70521

Actions (login required)

View Item View Item