This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Djahidi, Baihaki Hasyimi Deragi (2024) Studi komperatif tentang pelaksanaan hak asuh anak pasca cerai menurut hukum islam dan hukum Adat Hindu: studi kasus di Kecamatan Denpasar Barat Kota Denpasar. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Baihaki Hasyimi Deragi Djahidi_05040120107 OK.pdf Download (2MB) |
|
Text
Baihaki Hasyimi Deragi Djahidi_05040120107 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 12 June 2027. Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini merupakan kajian hukum empiris. Teknik pengumpulan data berupa field reseach (penelitian lapangan) yang diperoleh melalui prilaku masyarakat dalam suatu aspek kehidupan sosial dengan berdasarkan pengamatan (observasi) dan wawancara, selanjutnya dipaparkan dan dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai nilai-nilai yang dianut dan diyakini oleh masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam adat hindu Bali, ayah sebagai pemegang hak asuh anak pasca perceraian karena dalam pemahaman masyarakat adat Bali pengasuhan anak lebih pantas pada suami, karena suami adalah kepala keluarga yang lebih kuat dalam mencari nafkah, sehingga suami dianggap orang yang paling bertanggung jawab atas anak dan juga secara adat di Bali mereka menggunakan sistem kekeluargaan patrilineal. Berbeda dengan hukum islam yang menyatakan bahwa hak asuh anak lebih diutamakan kepada ibu atau wanita-wanita dalam garis lurus ke atas dari ibu. Namun dalam pnentuan pelaksanaan hak asuh anak dalam hukum islam dan hukum adat bali sama-sama memiliki kesamaan yaitu mengedapankan tentang kemaslahatan bagi anak tersebut. Karena pada dasarnya anak tetap memerlukan kasih sayang dari kedua orang tuanya meskipun mereka telah berpisah. Berdasarkan hasil kesimpulan di atas penulis menyarankan: Pertama, pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam studi komperatif tentang pelaksanaan hak asuh anak pasca cerai menurut hukum islam dan hukum adat hindu Bali ini kiranya cukup baik guna melihat keilmuan dalam kajian yang membahas pelaksanaan hak asuh anak pasca cerai menurut dua perspektif hukum secara lebih mendetail dan komprehensif. Kedua, kepada orang tua, untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan khususnya masalah rumah tangga termasuk di dalamnya perceraian dan hak asuh anak, sehingga tidak ada rasa penyesalan dan pihak yang merasa di rugikan di kemudian hari.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Islam Hukum Adat Perkawinan |
||||||||
Keywords: | Perceraian; Hak asuh anak; Perkawinan | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | baihaki hasyimi | ||||||||
Date Deposited: | 12 Jun 2024 03:50 | ||||||||
Last Modified: | 12 Jun 2024 03:50 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/70556 |
Actions (login required)
View Item |