Makna farah perspektif Sayyid Qutb dalam kitab Tafsir Fi Zilal al Qur'an

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Isroiyah, Khasna Lailatul (2024) Makna farah perspektif Sayyid Qutb dalam kitab Tafsir Fi Zilal al Qur'an. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Khasna Lailatul Isroiyah_07020320048 OK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Khasna Lailatul Isroiyah_07020320048 Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 7 July 2027.

Download (1MB)

Abstract

Kebahagiaan atau kegembiraan merupakan suatu keinginan yang ingin dicapai oleh semua orang, namun beberapa diantaranya banyak yang salah dalam mengartikan makna kegembiraan yang sebenarnya dan malah terjebak pada kebahagiaan yang semu bahkan sia sia. seperti diera Modern ini manusia sering terjerumus pada kehidupan materialistik yaitu sebuah kehidupan yang terlalu mengagungkan harta benda namun mengesampingkan nilai-nilai spiritual. Maka dalam penelitian ini akan berfokus untuk mengkaji bagaimana kebahagiaan menurut pandangan al-Qur’an dengan berfokus pada term farah. Dalam mengetahui bagaimana pemaknaan farah maka digunakanlah penafsiran Sayyid Qutb dalam tafsirnya Fi Zilal al-Qur’an, yang terkenal dengan sastra dan pendekatan adabi ijtima’i nya. Penelitian ini mengangkat dua rumusan masalah diantaranya adalah bagaimana makna farah} menurut pandangan Sayyid Qutb dalam tafsirnya Fi Zilal al-Qur’an dan bagaimana Implikasi penafsiran kata farah} perspektif Sayyid Qutb terhadap kehidupan muslim. Untuk menjawab 2 rumusan masalah tersebut maka penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan sumber primer yaitu al-Qur’an dan Tafsir Fi Zilal al-Qur’an dan sumber sekundernya yaitu tafsir al-Munir, al-Qurtubi, dan al-Manar serta jurnal, dan karya tulis lainya. penelitian ini menggunakan metode Maudhu’I yakni dengan mengumpulkan ayat-ayat yang terkandung lafadz farah} dalam al-Qur’an dan penulis batasi hanya pada penafsiran 5 ayat antara lain: QS. Yunus: 58, QS. Al-an‘am 44, QS. Al-Ra‘d: 36, Al-‘Imran: 170, dan Al-Qasas: 76 dan menggunakan penafsiran Sayyid Qutb dalam tafsir Fi Zilal al-Qur’an. Hasil dari penelitian ini Sayyid Qutb memiliki pandangan yang sedikit berbeda dengan mufasir lain dalam menafsirkan kata farah pada Qs: yunus ayat 58, ia menafsirkan kata ini dengan memberikan penjelasan bahwa umat muslim sebaiknya menyeimbangkan antaara kebahagiaan dunia dan akhirat, kemudian makna yang terdapat dalam surat lain diantaranya dalam Qs: al-an‘am: 44 bermakna kebahagiaan yang mengarah pada musibah, Qs: al-Imran:170 bermakna kebahagiaan orang yang syahid, Qs: Yunus:58 bermakna kebahagiaan karena datangnya rahmat dari Allah yaitu kegembiraan tertinggi yang dapat melepaskan jiwa dari ikatan ketamakan dunia dan kekayaan yang mudah lenyap, Qs: al-Ra‘d: 36 bermakna beriman dan meyakini kitab suci al-Qur’an kegembiraan ini merupakan hakikat kejiwaan dalam hati yang bersih, dan yang terakhir dalam Qs: al-Qasas 76 bermakna sombong. Implikasi pemaknaan farah menurut Sayyid Qutb dalam kehidupan muslim adalah dengan cara bersyukur, sabar, menyeimbangkan antara kebahagiaan di dunia dan di akhirat, Mengimani al-Qur’an serta menghindari sikap sombong dan angkuh.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Isroiyah, Khasna Lailatulasnalailatul20@gmail.com07020320048
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorKholid, Abdula.kholid@uinsby.ac.id2002026501
Subjects: Agama
Al Qur'an
Tafsir
Keywords: Makna Farah; Sayyid Qutb; Tafsir Fi Zilal al Qur’an
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Khasna Isroiyah
Date Deposited: 07 Jul 2024 07:14
Last Modified: 07 Jul 2024 07:14
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/71315

Actions (login required)

View Item View Item