Ḍalāl dalam Weltanschauung al Qur'an: aplikasi semantik Toshihiko Izutsu

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mujayaroh, Anisa Lekha (2024) Ḍalāl dalam Weltanschauung al Qur'an: aplikasi semantik Toshihiko Izutsu. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Anisa Lekha Mujayaroh_07020320030.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Anisa Lekha Mujayaroh_07020320030_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 15 July 2027.

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu posisi istilah ḍalāl dalam weltanschauung (pandangan dunia) al-Qur’an dengan menggunakan pisau analisis semantik al-Qur’an yang dikembangkan oleh Toshihiko Izutsu. Jika kajian semantik benar-benar memperhatikan aspek tepat dari istilah ḍalāl, maka sebagaimana yang melatarbelakanginya adalah adanya problematika dalam pemahaman kata ini pada sebagian masyarakat. Masih banyak yang mengira term ḍalāl dalam bahasa arab hanya bermakna kesesatan. Hal menarik muncul ketika Nabi Yusuf AS, Nabi Yakub, bahkan dalam al-Qur’an Surah Al- ḍuḥa ayat 7 Nabi Muhammad disebut-sebut sebagai ḍalāl, demikian pula dalam al-Qur’an Surah al-Syu’arā’ ayat 20, nabi Musa as mengatakan dirinya ḍalāl. Padahal sikap para nabi dan rasul yang terjaga perilakunya apakah juga pernah melakukan kesesatan? Bisa jadi ḍalāl tersebut memiliki makna lain di samping makna populernya tersebut. Untuk menganalisis bagaimana proses perkembangan suatu kata, penggunaan metode semantik merupakan solusi yang tepat. Metode yang dipakai dalam penelitian ini ialah metode kualitatif. Suatu model penelitian yang menggali data dari lingkungan alamiah dan bersifat analitik, deskriptif serta induktif. Selain itu, penelitian ini berjenis library research (penelitian kepustakaan). Adapun dalam pengumpulan data untuk penelitian ini, digunakan metode dokumentasi. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini merujuk pada rumusan masalah, dapat disimpulkan dalam dula poin. Pertama, kerja analisis semantik al-Qur’an Toshihiko Izutsu dimulai dari penentuan key-term (istilah kunci). Dari istilah kunci, ditelusuri makna dasar dan relasionalnya dengan metode sintagmatik dan paradigmatik. Selanjutnya telaah terhadap aspek historis, yakni sinkronik dan diakronik melalui klasifikasi tiga permukaan semantik: periode pra-quranic, quranic, dan pasca - quranic. Selanjutnya pada tahapan terakhir mengonsep weltanschauung al-Qur’an atau visi al-Qur’an terhadap alam semesta. Kedua, kata ḍalāl oleh al-Qur’an menempati posisi penting dalam kosakata keagamaan. Dibanding saat masa pra- quranic, ḍalāl pada masa quranic lebih banyak berkonotasi negatif, seperti dipahami sebagai kesesatan. Selain itu, sejak periode qur’anic, pemahaman akan kata ḍalāl senantiasa mengalami perkembangan dan perluasan makna yang sangat variatif hingga kini.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Mujayaroh, Anisa Lekhaannisa.lekhaa@gmail.com07020320030
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorBilla, Mutamakkinmakinbill77@yahoo.co.id--
Subjects: Agama
Al Qur'an
Keywords: Semantik; Ḍalāl; Toshihiko Izutsu
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Anisa Mujayaroh
Date Deposited: 15 Jul 2024 04:06
Last Modified: 15 Jul 2024 04:07
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/71704

Actions (login required)

View Item View Item