Praktik menyantuni anak yatim di yayasan Rabbunalloh Ngagel Surabaya: implementasi hadis pada Kitab Musnad Abu Ya’la No Indeks 4866

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Kharisma, Candra (2024) Praktik menyantuni anak yatim di yayasan Rabbunalloh Ngagel Surabaya: implementasi hadis pada Kitab Musnad Abu Ya’la No Indeks 4866. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Candra Kharisma_E95219068 OK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Candra Kharisma_E95219068 Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 28 July 2027.

Download (2MB)

Abstract

Panti asuhan merupakan sarana tempat bagi anak yatim, duafa dan orang- orang tidak mampu lainnya. Dengan adanya panti asuhan masyarakat terbantu dalam menjaga stabilitas kesenjangan sosial dan pendidikan. Dalam Islam sendiri anak yatim menjadi perhatian khusus, karena dipandang sebagai anak yang kehilang kepada keluarga yaitu ayah yang merupakan garda terdepan dalam memimpin rumah tangga, khususnya menjaga kebutuhan sandang, pangan, papan dan pendidikan anak. Salah satu penjelasan terkait hal ini yaitu pada hadis Nabi yang termuat dalam musnad Abu Ya’la pada indek 4866. Adanya perintah agama menyantuni anak yatim dan fenomena social tentang panti asuhan, maka peneliti mencoba melakukan riset untuk mengkaji lebih dalam. Melalui rumusan masalah: pertama, Bagaimana status hadis tentang menyantuni anak yatim dalam kitab musnad Abu Yala no indeks 4866? Kedua, Bagaimana implementasi hadis tentang menyantuni anak yatim dalam kitab musnad Abu Yala no indeks 4866 pada Yayasan Rabbunalloh Surabaya dalam aktifitas anak yatim? Penelitian ini dilakukan berdasarkan metode kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi. Hasil dari penelitian ini yaitu, pertama, Hadis tentang menyantuni anak yatim yang diriwayatkan oleh Abi Ya’la berkualitas hasan li ghairihi, karena merupakan hadis da’if yang bukan dikarenakan perawinya pelupa, banyak salah dan orang fasik, yang mempunyai mutabi’ dan syahid. Hadis da’if yang dikarenakan perawinya lemah dalam hafalan dapat naik derajat menjadi hasan lighairihi. Kedua, Menyantuni anak yatim merupakan ibadah yang akan memberikan derajat tinggi bagi yang melakukannya. Akan tetapi derajat yang tinggi ini tidak diperoleh hanya karena menjaga anak yatim, melainkan juga karena menjaga masyarakat secara keseluruhan. Jika kita melihat anak-anak jalanan dengan segala bahaya dan resikonya, itu semua terjadi karena lemahnya dan kelalaian Masyarakat terhadap anak-anak yatim. Karena itu, Rasulullah menjanjikan derajat tinggi ini bagi orang yang menjamin dan memperhatikan anak-anak yatim.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Kharisma, Candracandrakharisma386@gmail.comE95219068
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorMuhid, Muhidmuhid@uinsa.ac.id2002106301
Subjects: Hubungan Masyarakat
Panti Asuhan
Hadis
Keywords: Anak Yatim; Musnad Abu Ya’la; Yayasan Rabbunalloh
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis
Depositing User: candra kharisma
Date Deposited: 28 Jul 2024 04:41
Last Modified: 28 Jul 2024 04:41
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/72277

Actions (login required)

View Item View Item