This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Fajarohma, Dinda (2024) Tinjauan yuridis dan hukum Islam terhadap pelaku tindak pidana pelecehan seksual anak dibawah umur: studi putusan nomor : 4/Pid.Sus-Anak/2022/PN Bjn. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Dinda Fajarohma_05020320036.pdf Download (2MB) |
|
Text
Dinda Fajarohma_05020320036_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 28 August 2027. Download (2MB) |
Abstract
Tindak pidana pelecehan seksual yang dilakukan anak dibawah umur merupakan semua jenis perilaku seseorang yang berbau seksual yang dilakukan seseorang kepada orang lain tanpa persetujuan korban. Salah satu kejahatan pelecehan seksual yaitu pemerkosaan. Skripsi ini untuk menjawab pertanyaan yang tertuang dalam dua rumusan masalah: pertama bagaimana tinjauan tindak pidana seksual anak dibawah umur perspektif pemidanaan dalam putusan nomor 4/pid.sus-anak/2022/pn Bjn. Bagaimana tinjauan tindak pidana seksual anak dibawah umur perspektif hukum Islam dalam putusan nomor 4/pid.sus-anak/2022/pn Bjn. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, mengkaji hukum sebagai konsep norma atau kaidah yang berlaku. Penelitian hukum normatif yuridis (legal research) menggunakan sumber bahan hukum yang berupa peraturan perundang -undangan, keputusan/ ketetapan pengadilan, kontrak/ perjanjian/ akad, teori hukum, dan pendapat para sarjana. Penelitian ini mengkaji putusan Nomor 4/Pid.Sus -Anak/2022/PN Bjn. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwasanya salam putusan Hakim sudah tepat memberikan hukuman terhadap pelaku dimana sesuai dengan undang-undang nomor 35 tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak. Namun Jaksa memberikan tuntutan terhadap Anak Pelaku kurang tepat sebab karena anak pelaku merupakan anak dibawah umur sehingga tidak sesuai dengan Undang-Undang. Dalam Putusan ini seharusnya bisa dilakukan alternatif lain yaitu diversi. Hakim pun memutus dalam kasus ini menggunakan teori relatif dimana hukuman yang dijatuhkan memiliki tujuan untuk kedepannya. Dalam hukum Islam perbuatan anak pelaku termasuk perbuatan perzinaan yang dihukumi hudud dengan didera 100 kali serta pidana ta’zīr berupa pengasingan selama 1 (satu) tahun. Dengan diberikannya hukuman hudūd dan ta’zīr memenuhi teori zawajir untuk pencegahan agar anak tidak mengulangi perbuatannya kembali dan memberikan contoh kepada Masyarakat agar tidak melakukan tindak kejahatan yang sama. Maqāsid asy-syarīah dalam perzinaan untuk melindungi jiwa serta keturunan. Sejalan dengan penulisan diatas, penulis menyarankan: pertama untuk masyarakat sebisa mungkin tidak melakukan tindak pidana kejahatan. Kedua untuk aparat penegak hukum terlebih Jaksa Penuntut Umum seharusnya mempetimbangkan masa depan anak. ketiga pemerintah sebisa mungkin membuat undang-undang lebih rinci agar tidak multitafsirKata Kunci: Tindak Pidana Pelecehan Seksual, Hukum Positif Hukum Islam.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum > Hukum - Perzinaan Peradilan Islam Hak Asasi Manusia |
||||||||
Keywords: | pelecehan seksual; anak dibawah umur; hukum pidana; hukum Islam; studi putusan nomor : 4/Pid.Sus-Anak/2022/PN Bjn | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam | ||||||||
Depositing User: | Dinda Fajarohma | ||||||||
Date Deposited: | 28 Aug 2024 07:34 | ||||||||
Last Modified: | 28 Aug 2024 07:34 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/72974 |
Actions (login required)
View Item |