Analisis pendapat Yusuf al Qaradhawi (1926-2022) dan wahbah zuhaili (1932-2015) tentang zakat profesi gamers

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Jatisari, Muhammad Akasyah (2023) Analisis pendapat Yusuf al Qaradhawi (1926-2022) dan wahbah zuhaili (1932-2015) tentang zakat profesi gamers. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Muhammad Akasyah Jatisari_C95219051.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Muhammad Akasyah Jatisari_C95219051_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 3 September 2027.

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji perbedaan pendapat antara Yusuf al-Qaradawi dan Wahbah Zuhaili mengenai zakat profesi, khususnya terkait profesi baru seperti gamers. Yusuf al-Qaradawi berpendapat bahwa zakat profesi adalah wajib, sedangkan Wahbah Zuhaili menolak kewajiban zakat profesi namun memberikan kelonggaran bagi yang menganggapnya wajib. Dalam konteks ini, gamers sebagai profesi yang berkembang pesat dan memiliki penghasilan tinggi, menimbulkan pertanyaan tentang kewajiban zakat mereka, mengingat bahwa profesi ini belum dibahas dalam fikih klasik. Penelitian ini mengidentifikasi dua masalah utama: pertama, definisi dan landasan hukum zakat profesi, dan kedua, apakah gamers termasuk dalam kategori yang wajib mengeluarkan zakat profesi menurut pandangan Yusuf al-Qaradawi dan Wahbah Zuhaili. Studi ini menggunakan metode kepustakaan, menganalisis tulisan-tulisan mengenai pandangan kedua ulama terhadap zakat profesi dan aplikasinya pada profesi gamers. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yusuf al-Qaradawi memandang zakat profesi bagi gamers sebagai kewajiban, sementara Wahbah Zuhaili memberikan kelonggaran untuk kewajiban tersebut. Penelitian ini menyarankan agar profesi dengan penghasilan tinggi seperti gamers juga dipertimbangkan dalam kewajiban zakat dan mendorong penelitian lebih lanjut mengenai perkembangan zakat profesi. Hasil kajian menunjukkan bahwa menurut Yusuf al-Qaradawi, zakat profesi bagi gamers adalah wajib, sementara Wahbah Zuhaili menolak kewajiban tersebut tetapi memberikan kelonggaran bagi yang menganggapnya wajib. Kesimpulan ini menyoroti pentingnya memahami perbedaan pandangan dalam konteks modernisasi profesi dan penghasilan tinggi. Berdasarkan temuan ini, disarankan agar profesi seperti gamers yang memiliki penghasilan besar juga dipertimbangkan dalam kewajiban zakat. Selain itu, perbandingan pandangan tentang zakat profesi dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai perkembangan zakat profesi di masa depan, dengan mengedepankan sikap terbuka terhadap berbagai pandangan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Jatisari, Muhammad Akasyahakasyahjs@gmail.comC95219051
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorRosyadi, Moh. Imronelauva_indonesia@uinsby.ac.id2015047702
Subjects: Agama > Biografi Tokoh
Perbandingan Madzhab
Zakat
Keywords: Zakat profesi; gamers
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab
Depositing User: Muhammad Akasyah Jatisari
Date Deposited: 03 Sep 2024 07:17
Last Modified: 05 Sep 2024 07:58
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/73201

Actions (login required)

View Item View Item