This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Sa’adah, Isna Putri (2024) Analisis Maslahah dalam penetapan jadwal awal waktu salat subuh di Masjid Al-Ikhlas Desa Medalem Kecamatan Modo Lamongan yang diafiliasi Muhammadiyah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Isna Putri Sa’adah_05020621024 OK.pdf Download (2MB) |
|
Text
Isna Putri Sa’adah_05020621024 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 19 December 2027. Download (2MB) |
Abstract
Penetapan waktu salat Subuh sering berbeda di kalangan ulama, terutama mengenai definisi fajar, dengan Kementerian Agama menggunakan -20 ° dan Muhammadiyah -18 °. Di Masjid Al-Ikhlas Desa Medalem, waktu salat ditetapkan lebih awal untuk memenuhi kebutuhan jamaah, menciptakan perdebatan antara kemaslahatan lokal dan ketetapan organisasi. Penelitian ini akan menganalisis aspek mas{lah{ah dalam penetapan waktu salat Subuh di masjid tersebut. Rumusan masalah penelitian ini yaitu bagaimana pertimbangan takmir dalam penetapan awal waktu Subuh di Masjid Al-Ikhlas Desa Medalem Kecamatan Modo Lamongan yang diafiliasi Muhammadiyah dan bagaimana analisis mas{lah{ah dalam penetapan jadwal awal waktu Salat subuh di Masjid Al-Ikhlas Desa Medalem Kecamatan Modo Lamongan yang diafiliasi Muhammadiyah.
Penelitian ini menggunakan metode studi lapangan dengan pendekatan kualitatif untuk memahami mas{lah{ah dalam penetapan waktu salat Subuh di Masjid Al-Ikhlas. Sumber data meliputi brosur waktu salat dan wawancara dengan Bapak H. Tasir, serta buku dan artikel. Teknik pengumpulan data mencakup observasi, wawancara terstruktur, dan dokumentasi, dengan kunjungan ke desa untuk memastikan keberadaan masjid dan masyarakat Muhammadiyah. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk mengeksplorasi mas{lah{ah dalam waktu salat, mempertimbangkan ketetapan majelis tarjih dan faktor agama serta lingkungan. Hasil dari penelitian ini adalah: Pertama, Penetapan waktu adzan Subuh yang lebih awal di Masjid Al-Ikhlas diambil melalui musyawarah dengan melibatkan takmir, imam, dan tokoh agama. Keputusan ini didasarkan pada peningkatan kenyamanan jamaah, keseimbangan antara syariah dan kebutuhan praktis, serta perhatian khusus selama bulan Ramadan. Kedua, Dalam penetapan waktu adzan Subuh di Masjid Al-Ikhlas, digunakan dua teori: {Ma}slah{ah al-mu’tabarah, Jika tindakan tersebut tidak didasarkan pada dalil syar'i yang jelas atau mengakibatkan kebingungan bagi jamaah, maka hal ini dapat bertentangan dengan tujuan kemaslahatan yang diinginkan. Namun, karena ada alasan yang sah dan sesuai dengan syariat untuk melakukannya, maka hal itu bisa dianggap sebagai kemaslahatan yang diperbolehkan. Mas{lah{ah al Hajjiyah, yang berfokus pada keringanan untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia. Dengan memajukan waktu adzan, pengurus masjid memberikan kemudahan tanpa melanggar syariat. Sejalan dengan hasil penelitian di atas, penulis menyarankan: Penguatan proses musyawarah dapat dilakukan dengan mengadakan forum rutin yang melibatkan tokoh agama dan jamaah.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hisab dan Rukyah | ||||||||
Keywords: | Shalat; Waktu Shalat | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Falak | ||||||||
Depositing User: | Isna Putri Sa’adah | ||||||||
Date Deposited: | 03 Jan 2025 09:00 | ||||||||
Last Modified: | 03 Jan 2025 09:00 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/74739 |
Actions (login required)
View Item |