Pemaknaan hadis riwayat Ibnu Majah no indeks 2154 tentang penimbunan barang dengan pendekatan ekonomi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Adelia, Vivi (2024) Pemaknaan hadis riwayat Ibnu Majah no indeks 2154 tentang penimbunan barang dengan pendekatan ekonomi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

This is the latest version of this item.

[img] Text
Vivi Adelia_07040521085 OK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Vivi Adelia_07040521085 Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 2 January 2028.

Download (1MB)

Abstract

Menimbun Barang adalah menyimpan (mengumpulkan) barang-barang pokok manusia untuk memperoleh keuntungan meningkatkan harga. Menimbun barang (ihtikar) jelas dilarang dan haram dalam islam, meskipun demikian masih ada yang mempratekkan praktik ihtikar ini seperti contoh penimbunan barang yang dilakukan oknum pedagang pada saat menjelang ramadan atau idul fitri, karena pada saat itu biasanya masyarakat memerlukan barang komoditi tersebut, seperti contoh telur, gula, minyak yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan berkali lipat dan memperkaya sendiri. Pelaku penimbunan barang mempunyai akhlak dan mental yang buruk. Pada praktiknya barang yang ditimbun melebihi kebutuhan yang diperlukan masyarakat, barang yang ditimbun dalam usaha menunggu saat naiknya harga dan menimbunnya dilakukan saat masayarakat membutuhkan. Dari perspektif ekonomi, penetapan harga monopolistik didefinisikan sebagai sesuatu yang dalam istilah fiqih Islam adalah Ihtikar, secara umum dapat juga dikatakan berarti persaingan tidak sempurna atau tidak sehat. Jika hal ini terus berlanjut maka akan berdampak terbatasnya peluang bisnis bagi orang lain. Ini tidak diperbolehkan dalam ekonomi islam. Karena setiap manusia berhak mencoba dan menerima anugerah dari Allah sepenuhnya. Penelitian ini mengarah pada tiga rumusan masalah, yakni bagaimana kualitas dan kehujjahan, pemaknaan hadis riwayat ibnu majah nomor indeks 2154 tentang penimbunan barang, serta pemaknaan hadis riwayat ibnu majah perspektif ekonomi.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode pemaknaan hadis. Kemudian dalam proses analisis data menggunakan analisis konten hadis dengan pengambilan data dari buku-buku pustaka melalui takhrij al-hadith, I’tibar, kritik sanad dan kritik matan.Adapun dalam penelitian dapat ditemukan bahwa kualitas hadis riwayat ibnu ma>jah nomor indeks 2154 dalam tingkatan shahih lidzatihi. Hal tersebut tergambar dari sisi ketersambungan sanad, integritas pribadi dan kemampuan intelektual para periwayatnya, sehingga termasuk dalam hadis yang diterima (maqbu>l) dan dapat dijadikan hujjah. Kedua, hadis tersebut menjelaskan bahwa menimbun barang jelas dilarang dan haram karena sangat merugikan banyak orang dan dalam perspektif ekonomi, hadis ini menjaga hak konsumen untuk memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang wajar, serta menghindarkan masyarakat dari kesulitan akibat lonjakan harga. Dalam ekonomi Islam, tindakan menimbun barang dipandang sebagai perilaku egois dan merugikan masyarakat luas, sehingga dilarang sebagai bentuk pelanggaran terhadap prinsip kesejahteraan bersama dan keadilan dalam pasar.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Adelia, Viviviviadliavv23@gmail.com07040521085
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSucipto, Mohammad Hadihadi_hz@uinsby.ac.id2010037502
Subjects: Agama
Bahan Pokok
Hadis
Keywords: Menimbun Barang; Sunan Ibnu Majah; Teori Ekonomi;
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis
Depositing User: Vivi Adelia
Date Deposited: 02 Jan 2025 01:35
Last Modified: 02 Jan 2025 01:35
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/74927

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item