This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Hikmawati, Meira (2016) Analisis Hukum Islam Terhadap Tindakan Wali Mujbir Menikahkan Wanita Hamil Karena Zina dengan Pria Yang Tidak Menghamili : Studi Kasus Daerah Klingsingan RT.05 RW.03 Kelurahan Gubeng Kecamatan Gubeng Kota Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (10MB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (131kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (133kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (548kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (643kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (249kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (478kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (202kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (220kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan dengan judul Analisis Hukum Islam Terhadap Tindakan Wali Mujbir Menikahkan Wanita Hamil Karena Zina Dengan Pria Yang Tidak Menghamili : Studi Kasus Daerah Klingsingan Rt.05 Rw.03 Kelurahan Gubeng Kecamatan Gubeng Kota Surabaya. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Bagaimana kasus tindakan wali mujbir menikahkan wanita hamil karena zina dengan pria yang tidak menghamili di Daerah Klingsingan Rt.05 Rw.03 Kelurahan Gubeng Kecamatan Gubeng Kota Surabaya? Bagaimana analisa hukum islam terhadap tindakan wali mujbir menikahkan wanita hamil karena zina dengan pria yang tidak menghamili studi kasus daerah Klingsingan Rt.05 Rw.03 kelurahan Gubeng kecamatan Gubeng Kota Surabaya?. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus tindakan wali mujbir menikahkan wanita hamil karena zina dengan pria yang tidak menghamili di Daerah Klingsingan Rt.05 Rw.03 Kelurahan Gubeng Kecamatan Gubeng Kota Surabaya terjadi saat usia kehamilan si wanita menginjak usia lima bulan, sedang mereka baru menjalin pacaran masih berusia satu tahun. Hasil analisis hukum Islam terkait dalam kasus ini dalam KHI Kawin Hamil Pasal 53 ayat 1 menyebutkan bahwa“Seorang wanita hamil di luar nikah, dapat dikawinkan dengan pria yang menghamilinya”. MazhabSyafi’i menetapkan, wanita yang hilang keperawanannya dengan jalan zina atau (walaupun dengan benda lain) hukumnya sama seperti janda.Berbeda dengan jumhur ulama berpendapat bahwa seorang wanita yang telah kehilangan perawanannya, apa pun sebabnya, tidak boleh dipaksa menikah karena status mereka disamakan dengan wanita yang sudah tidak bersuami lagi. Imam Hanbali dan Imam Maliki berpendapat bahwa Hukumnya tidak sah menikahi wanita yang diketahui telah berbuat zina, baik dengan laki-laki bukan yang mezinainya, terlebih lagi dengan laki-laki yang mezinainya, kecuali wanita itu telah memenuhi dua syarat berikut : pertama, telah habis masa iddahnya. Jika ia hamil iddahnya habis dengan melahirkan kandungannya. Bila akad nikah dilangsungkan dalam keadaan hamil maka akad nikahnya tidak sah. Kedua, telah bertaubat dari perbuatan zina dan harus istibra’ (pengosongan rahim).
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Islam Nikah |
||||||||
Keywords: | Hukum Islam; Wali Mujbir; Perkawinan Wanita Hamil | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | Hikma Meira | ||||||||
Date Deposited: | 11 Aug 2016 08:30 | ||||||||
Last Modified: | 10 Dec 2019 08:04 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/7503 |
Actions (login required)
View Item |