This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Pratama, Muhammad Yogy Qorri Dwi (2025) Haul Wali dan pengalaman spiritual: studi kasus jemaah haul Abah Guru Sekumpul di Martapura perspektif Alfred Schutz. Other thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
M. Yogy Qorri Dwi Pratama_07030121064 OK.pdf Download (1MB) |
|
Text
M. Yogy Qorri Dwi Pratama_07030121064 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 17 January 2028. Download (2MB) |
Abstract
Tradisi Haul KH. Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani, juga dikenal sebagai Abah Guru Sekumpul, yang terjadi di Martapura, Kalimantan Selatan, adalah contoh religiusitas modern yang mencerminkan dinamika spiritual umat Islam di Indonesia. Tradisi haul ini tidak hanya merupakan cara untuk menghormati seorang ulama terkemuka, tetapi juga merupakan tempat untuk berpikir spiritual yang menginspirasi jutaan umat muslim. Acara haul ini berhasil menarik perhatian umat muslim dari berbagai kota dan negara setiap tahunnya. Mereka berkumpul untuk mengingat jasa dan wasiat Abah Guru Sekumpul, seorang figur kharismatik yang diakui sebagai wali Allah. Acara haul beliau, yang merupakan salah satu acara keagamaan terbesar di Indonesia, terus dihadiri oleh ribuan hingga jutaan orang muslim setelah wafatnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan elemen-elemen pengalaman spiritual yang dialami jemaah haul Abah Guru Sekumpul. Dengan menggunakan teori fenomenologi Alfred Schutz, yang memandang pengalaman religius sebagai proses subjektif yang memiliki makna mendalam bagi individu, fokus utama penelitian adalah pada motif personal jemaah. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif menggunakan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui peninjauan langsung ke lokasi haul dan wawancara mendalam dengan enam narasumber penting, yang memberikan gambaran mendalam tentang pengalaman mereka dan motivasi mereka untuk mengikuti haul ini. Berbagai motif subjektif dan objektif berkontribusi pada pengalaman spiritual jemaah, menurut hasil penelitian. Motif subjektif termasuk keinginan untuk memperdalam hubungan dengan Allah, mencari keberkahan, dan memperkuat iman. Di sisi lain, motif objektif mencakup dimensi sosial, seperti meningkatkan hubungan dengan sesama jemaah, dan dimensi ekonomi, seperti meningkatkan ekonomi lokal. Tradisi haul ini memiliki makna spiritual selain menunjukkan nilai-nilai solidaritas, keberagaman, dan kebersamaan yang dimiliki umat muslim. Oleh karena itu, haul Abah Guru Sekumpul juga menjadi wadah pengalaman spiritual dan sosial bagi para jemaah, memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan identitas religius.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Other) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Budaya Islam > Haul | ||||||||
Keywords: | Haul Abah Guru Sekumpul; Pengalaman Spiritual; Alfred Schutz | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam | ||||||||
Depositing User: | Muhammad Yogy Qorri Dwi Pratama | ||||||||
Date Deposited: | 17 Jan 2025 05:38 | ||||||||
Last Modified: | 17 Jan 2025 05:38 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/76040 |
Actions (login required)
View Item |