This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Rifqi, Mas Hasan (2025) Kritik Yahya Ibn Mai’in terhadap status ke-adalah-an Imam Shafi’i prespektif al-Qawasimy dalam kitab al-Madkhal ila Madhhabi al-Imam al-Shafi’i dengan pendekatan sejarah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Mas Hasan Rifqi_07070522105.pdf Download (3MB) |
![]() |
Text
Mas Hasan Rifqi_07070522105_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 22 January 2028. Download (3MB) |
Abstract
Imam Shafi’i dikenal dengan seorang cendikiawan Islam yang menjadi Imâm mujtahid bahkan menjadi salah satu rujukan dalam ilmu fiqih. Disamping itu Imâm Shafi’i juga dikenal dengan cendikiwan hadis sekaligus perâwi yang kuat, akan tetapi ada beberapa tuduhan yang diujukan kepadanya bahwa dia tidak tidak layak untuk mendapatkan predikat râwi thiqaḥ. seperti Yaḥya bin Ma’în yang menuduh berdasarkan redaksi kitab Al-Madkhal Ila Madhhabi Al-Imâm Al-Shafi’i. Penelitian ini bertujuan untuk mengulas tuduhan yang dilontarkan oleh Yaḥya bin Ma’în dan juga pengaruhnya dalam prespektif jarḥ wa ta’dîl agar tuduhan ini tidak bisa dibenarkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana penulis menggunakan teknik pengambilan data yang bersumber dari buku, kitab para ulama dan jurnal yang berkaitan degan ilmu sanad hadis terutama pada kaidah jarḥ wa ta’dîl serta biografi Imâm Shâfi’î dan Yaḥya bin Ma’în. Hasil penelitian ini adalah (1)Kritik Yahya Ibn Ma’in yang lontarkan bahwa Imam Shafi’i termasuk dalam golongan Shi’ah Rafidah memang benar adanya menurut pendapat Ibn ‘Abd al-Bar, yang menjadikan tuduhan tersebut rtendensi dari Yahya Ibn Ma’in melemahkan kepada Imam Shafi’i namun hal ini telah diklarifikasi baik dari Ahmad Ibn Hanbal dan Imam Shafi’i sendiri (2)pandangan Yahya Ibn Ma’in terhadap lemahnya status ke-adalah-an Imam Shafi’i menuai kritik dari beberapa pihak, bahkan dianggap mengkritik berdasarkan hawa nafsu, yang pada akhirnya ia mencabut pandangan tersebut(3)Kritik Yahya Ibn Ma’in dalam prespektif jarh wata’dil jika melihat dari kesepakatan ulama dalam mengadili seorang râwi harus berdasarkan kaidah-kaidah jarḥ wa ta’dîl, yang mana Imam Shafi’i tidak tergolong pada status lemah dari aspek apapun. Dalam prespektif pendekatan ilmu dapat disimpulkan bahwa munculnya tuduhan dan kritik tersebut bersumber dari dua aspek yakni sosial dan kondisi politik pada masa itu. Penelitian ini bertujuan untuk memeri wawasan bahwa keterkaitan historis dan sosial pada ilmu hadis, khususnya pada ilmu jarh wa ta’dil
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hadis | ||||||||
Keywords: | Kritik; Yahya Ibn Ma’in; Imam Shafi’i | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis | ||||||||
Depositing User: | Mas Hasan Rifqi | ||||||||
Date Deposited: | 22 Jan 2025 05:37 | ||||||||
Last Modified: | 22 Jan 2025 05:37 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/76134 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |