Problematika kesiapan menikah bagi pemuda yang orang tuanya bercerai perspektif hukum Islam di Kecamatan Barat Kabupaten Magetan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Wildany, Mohammad Naufal (2024) Problematika kesiapan menikah bagi pemuda yang orang tuanya bercerai perspektif hukum Islam di Kecamatan Barat Kabupaten Magetan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Mohammad Naufal Wildany_05010121017.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Mohammad Naufal Wildany_05010121017_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 21 January 2028.

Download (2MB)

Abstract

Sebagian besar keluarga yang terlibat dalam konflik cenderung mengambil langkah perceraian, yang terlihat dalam konteks Indonesia, di mana banyak perceraian terjadi akibat berbagai masalah, seperti perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, ketidakmampuan memberikan nafkah, serta faktor lain yang memberatkan salah satu pasangan. Perceraian membawa berbagai dampak negatif, terutama bagi pemuda, yang harus menjalani kehidupan tanpa dukungan kedua orang tua, khususnya dalam hal persiapan menuju pernikahan. Penelitian ini merumuskan dua masalah pokok. Pertama, bagaimana problematika kesiapan menikah bagi pemuda yang berasal dari keluarga bercerai di Kecamatan Barat Kabupaten Magetan? Kedua, bagaimana analisis hukum Islam terhadap problematika kesiapan menikah bagi pemuda yang orang tuanya bercerai di Kecamatan Barat Kabupaten Magetan? Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian empiris dengan pendekatan kualitatif. Data lapangan diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi, yang kemudian diproses melalui tahap pengeditan, klasifikasi, verifikasi, analisis, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian melibatkan pemuda yang merupakan korban perceraian di Kecamatan Barat Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pandangan pemuda terhadap perceraian orang tua dipengaruhi oleh kondisi keluarga sebelumnya; jika keluarga memiliki kehidupan yang harmonis, pemuda akan merasakan kesedihan yang mendalam. Sebaliknya, jika kondisi keluarga buruk, pemuda cenderung melihat perceraian sebagai solusi. (2) Perceraian berdampak pada berbagai aspek penting dalam keluarga, termasuk aspek sosial dan ekonomi; individu yang ingin menikah harus mempersiapkan diri dengan baik. Selain itu, pemuda yang menjadi korban perceraian sering mengalami trauma akibat kekerasan dalam rumah tangga, perasaan dikhianati karena ditinggalkan orang yang dicintai, serta trauma psikologis yang membuat mereka tidak siap untuk menjalin hubungan pernikahan dengan orang lain. Penelitian ini menyarankan perlunya perhatian dan dukungan dari keluarga, masyarakat, serta lembaga agama untuk memberikan pendidikan, bimbingan, dan pendampingan kepada pemuda, terutama yang berasal dari keluarga yang bercerai, agar mereka dapat lebih siap dan matang dalam memasuki pernikahan yang sesuai dengan ajaran Islam.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Wildany, Mohammad Naufalmohwildany@gmail.com05010121017
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorNadhifah, Nurul Asiyanurulasiya@uinsby.ac.id2023047502
Subjects: Hukum Islam
Hukum Islam > Perkawinan
Orang tua dan Anak
Keywords: Perselingkuhan; kekerasan dalam rumah tangga
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: MOHAMMAD NAUFAL WILDANY
Date Deposited: 21 Jan 2025 05:37
Last Modified: 21 Jan 2025 05:37
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/76312

Actions (login required)

View Item View Item