Makna kiblat dalam QS. Al-baqarah [2] ayat 143: studi analisis sintaksis dan penafsiran Abu Hayyan al-Andalusy dalam kitab al-Bahr al-Muhit

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hasanah, Nur Alfi (2025) Makna kiblat dalam QS. Al-baqarah [2] ayat 143: studi analisis sintaksis dan penafsiran Abu Hayyan al-Andalusy dalam kitab al-Bahr al-Muhit. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Nur Alfi Hasanah_07010321021 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 4 February 2028.

Download (2MB)
[img] Text
Nur Alfi Hasanah_07010321021.pdf

Download (1MB)

Abstract

Kiblat sebagai pusat ibadah umat Islam seluruh dunia dan lambang persatuan umat Islam berada di Ka’bah Makkah Arab Saudi. Pada masa pra-Islam terjadi perbedaan pendapat dalam menentukan arah kiblat karena terjadi peristiwa perpindahan kiblat yang awalnya di Baitul Maqdis berubah ke Ka’bah. Sehingga di kalangan mufasir terdapat perbedaan pendapat mengenai pemahaman dan representasi kiblat dalam ayat-ayat kiblat. Akan tetapi hal ini tidak mempengaruhi keyakinan dan kepercayaan umat Islam dalam beribadah dan seiring berjalannya waktu pada masa modern dengan perkembangan zaman dan teknologi, manusia tidak kesulitan dalam menentukan arah kiblat dimanapun dan kapanpun. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif. Adapun masalah yang diteliti yaitu (1) analisis sintaksis (Nahwu) QS. Al-Ba>qarah [2]: 143 tentang kiblat dalam kitab Al-Bahr Al-Muhi>t} dan (2) bagaimana penafsiran makna kiblat menurut Abu> Hayya>n al-Andalusy dalam kitab tafsir Al-Bahr Al-Muhi>t}.Sedangkan jenis penelitian ini adalah kepustakaan (Library Research) menggunakan kitab tafsir Al-Bahr Al-Muhi>t} sebagai sumber primer dan beberapa buku, jurnal, dan karya ilmiah lainnya sebagai sumber sekunder. Dan metode analisis data yang digunakan peneliti yaitu deskriptif analitik dengan data-data yang telah dikumpulkan melalui metode dokumenter. Adapun hasil penelitian yang dapat disimpulkan oleh peneliti, bahwasanya: Pertama, apabila ayat 143 tentang kiblat ditinjau dari segi sintaksis, peneliti menemukan tiga lafaz yang menjadi komponen penting ayat tersebut diantaranya; lafaz Qiblah yang memiliki dua kedudukan dalam kalimat yaitu sebagai maf’u>l pertama dan maf’u>l kedua. Lafaz kadha>lik merupakan isim maushu>l yang memiliki silah. Dan lafaz kanath sebagai isim ka>na yang memiliki isim ka>na dan khabar ka>na. Kedua, apabila kiblat ditinjau dari segi makna, maka ayat 143 memiliki aspek makna yang beragam diantaranya: makna teologis bahwa kiblat sebagai simbol kesatuan dengan Allah SWT., makna historis dengan adanya peristiwa perpindahan kiblat dalam ajaran agama umat Islam, makna moral dan etika bahwa kiblat sebagai simbil kesabaran dan ketaatan, makna filosofis bahwa kiblat sebagai simbol keabadian dan keesaan Allah, dan makna praktis dalam kehidupan sehari-hari hampir seluruh ibadah dianjurkan untuk menghadap kiblat dan shalat dihukumi sah apabila menghadap kiblat.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Hasanah, Nur Alfialfihasanah12345@gmail.com07010321021
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorPurwanto, Purwantopurwanto.uinsa@gmail.com2017047802
Subjects: Al Qur'an > Asbabul Wurud
Masjid
Bahasa Arab > Tata Bahasa
Keywords: Kiblat; QS. al-Baqarah ayat 143; sintaksis
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Alfi Hasanah
Date Deposited: 04 Feb 2025 03:01
Last Modified: 04 Feb 2025 03:01
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/76532

Actions (login required)

View Item View Item