PENINGKATAN KEMAMPUAN BAHASA EKSPRESIF MELALUI KEGIATAN BERCERITA DENGAN BONEKA JARI PADA SISWA KELOMPOK A RA MINHAJUL ULUM PASURUAN

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Nahilah, Nurin (2022) PENINGKATAN KEMAMPUAN BAHASA EKSPRESIF MELALUI KEGIATAN BERCERITA DENGAN BONEKA JARI PADA SISWA KELOMPOK A RA MINHAJUL ULUM PASURUAN. Other thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
LKPT91 Nurin Nahilah.pdf
Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan Bahasa ekpresif melalui kegiatan bercerita dengan boneka jari pada anak kelompok A di RA Minhajul Ulum Jeladri Pasuruan Jawa Timur. Kegiataan bercerita dengan menggunakan media boneka jari dengan karakter yang bervariasi dan menarik sehingga mampu memotivasi minat anak. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) secara kolaboratif dengan model Kemmis & Mc Taggart. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak Kelompok A RA Minhajul Ulum Jeladri yang berjumlah10 anak. Objek penelitian adalah kemampuan Bahasa ekspresif melalui kegiatan bercerita dengan boneka jari. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi. Instrumen yang digunakan dalam observasi berupa lembar penilaian. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah bila rata-rata kemampuan Bahasa ekspresif melalui kegiatan bercerita dengan boneka jari telah mencapai 75%. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan Bahasa ekpresif melalui kegiatan bercerita dengan boneka jari pada anak kelompok A di RA Minhajul Ulum Jeladri Pasuruan. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata kemampuan bahasa ekspresif anak pada Pratindakan sebesar 62,5%, meningkat menjadi 70% pada tindakan Siklus I, dan mencapai 82,5% pada tindakan siklus II. Kemampuan bahasa ekspresif anak mengalami peningkatan setelah peneliti memberikan tindakan yang dilakukan melalui beberapa tahapan dan proses, yaitu kegiatan dimulai dengan absensi dan berdoa terlebih dahulu. Selanjutnya Anak diajak bercakap-cakap mengenai tema pada hari itu kemudian melakukan kegiatan bercerita dengan metode bercerita dengan menggunakan boneka jari, kemudian anak mendemonstrasikan dengan menceritakan kembali cerita yang didengar melalui media boneka jari yang telah dibuat peneliti sebelumnya. Peneliti memperlihatkan video dan memulai tanya jawab dengan anak. Peniliti melakukan Tanya jawab kepada anak satu persatu. Guru selalu memberikan motivasi agar anak-anak menjadi semangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan bercerita melalui Tanya jawab.