Hukum memproduksi dan mendistribusikan rokok: studi komparatif Fatwa Majelis Ulama Indonesia dan hasil Bahsul Masail Nahdlatul Ulama

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Pane, Adi Parta (2009) Hukum memproduksi dan mendistribusikan rokok: studi komparatif Fatwa Majelis Ulama Indonesia dan hasil Bahsul Masail Nahdlatul Ulama. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Cover.pdf

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
babi.pdf

Download (157kB) | Preview
[img]
Preview
Text
babii.pdf

Download (157kB) | Preview
[img]
Preview
Text
babiii.pdf

Download (157kB) | Preview
[img]
Preview
Text
babiv.pdf

Download (152kB) | Preview
[img]
Preview
Text
babv.pdf

Download (89kB) | Preview
[img]
Preview
Text
daftarpustaka.pdf

Download (91kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini adalah hasil penelitian kepustakaan tentang keputusan Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (KF-MUI) di Padang Panjang akhir Januari 2009 lalu dan hasil Bahs}ul Masail Nahdlatul Ulama (NU) dalam memberikan hukum terhadap rokok. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan; bagaimana hukum memproduksi dan mendistribusikan rokok, bagaimana perbedaan, persamaan, kekuatan dan kelemahan hasil Fatwa MUI dan Hasil Bahs}ul Masail NU? Data penelitian dikumpulkan melalui teknik dokumenter dan dianalisis dengan menggunakan metode diskriptif dan komparatif, kesimpulan diperoleh dengan menggunakan pola pikir induktif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa; 1) Ketetapan Fatwa MUI adalah mengharamkan rokok bagi wanita hamil, anak-anak, anggota MUI sendiri dan di tempat-tempat umum. Jadi segala aktifitas yang terkait dengan rokok mulai dari menanam tembakau, produksi, pengepakan, pengangkutan, distribusi dan sosialisasinya hukumnya adalah haram. Hasil Bahs}ul Masail NU mengklasifikasikan hukum rokok menjadi tiga macam, yaitu; mubah karena hakikat rokok bukanlah benda yang memabukkan, makruh karena rokok membawa mudharat yang relatif kecil, dan haram jika rokok secara mutlak dipandang banyak membawa mudharat dengan dasar informasi dari hasil penelitian medis. Sedangkan hukum memproduksi dan mendistribusikan rokok adalah mubah, karena NU lebih mendahulukan kepada aspek ekonomi dan sosial masyarakat indonesia. 2) Perbedaan penafsiran hukum rokok menurut Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan hasil Bahs}ul Masail Nahdlatul Ulama (NU) adalah; MUI memandang dari aspek kemudharatan yang timbul dari asap rokok yang sangat membahayakan bagi anak-anak dan kaum remaja di Indonesia, sedangkan NU lebih cenderung terhadap aspek ekonomi dan sosial masyarakat di Indonesia, dan apabila rokok hukumnya haram, maka yang akan timbul adalah banyaknya jumlah pengangguran dan berkurangnya sektor pendapatan para petani. Artinya pada saat jumlah pengangguran maupun angka kemiskinan semakin meningkat, maka kemungkinan akan terjadi gejolak sosial yang semakin besar. Sumber hukum Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan hasil Bahs}ul Masail Nahdlatul Ulama (NU) adalah dari sember dalil yang sama yaitu al-Quran dan al-Hadits. Sejalan dengan kesimpulan yang termaktub di atas, maka disarankan bagi para anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan komunitas Bahs}ul Masail Nahdlatul Ulama (NU) segera mensosialisasikan tentang hukum rokok dan bagi para pembaca khususnya pengkonsumsi rokok agar melaksanakan ketetapan MUI dan hasil Bahs}ul Masail NU tentang rokok.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Pane, Adi Parta--UNSPECIFIED
Subjects: Rokok
Keywords: Hukum Memproduksi rokok; Mendistribusikan Rokok
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 31 Oct 2009
Last Modified: 28 Mar 2019 08:33
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/7745

Actions (login required)

View Item View Item