Manajemen pondok pesantren: studi deskriptif tentang fungsi pengawasan perilaku santri di Pondok Pesantren Islamiyah Syafiiyah SumberAnyar Paiton Probolinggo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Kulsum, Umi (2007) Manajemen pondok pesantren: studi deskriptif tentang fungsi pengawasan perilaku santri di Pondok Pesantren Islamiyah Syafiiyah SumberAnyar Paiton Probolinggo. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
B04300411 Umi Kulsum 2007.pdf
Download (5MB)

Abstract

Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: l ). Bagaimana fungsi pengawasan perilaku santri di Pondok Pesantren lslamiyah Syafi'iyah ?. 2). Faktor apa yang mendukung dan menghambat fungsi pengawasan perilaku santri di Pondok Pesantren Islamiyah Syafi'iyah. Dalam menjawab permasalahan tersebut, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Dan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis domain (domain analysis). Dengan menggunakan metode penelitian dan teknik analisis data tersebut, maka diperoleh suatu kesimpulan bahwa fungsi pengawasan perilaku santri di Pondok Pesantren Islamiyah Syafi'iyah dilakukan terhadap semua santri tanpa membedakan latar belakang mereka. Pengawasan mulai dilakukan ketika santri secara resmi sudah terdaftar sebagai santri hingga santri lulus atau keluar dari pondok. Bentuk pengawasan dilakukan dengan menggunakan dua model pendekatan, yaitu bentuk pengawasan intern dan ekstem. Bentuk pengawasan intern dilakukan oleh pengasuh, pengurus, asatidz, maupun antar sesama santri sendiri. Sedangkan bentuk pengawasan ekstem dilakukan oleh pihak luar pondok, misalnya masyarakat sekitar pondok atau tamu yang sedang berkunjung ke pondok. Mekanisme pengawasan dilakukan kapan pun dan secara kontinyu, yakni dilakukan pada saat kegiatan pondok sedang berlangsung maupun dengan cara meninjau secara langsung ke kamar-kamar santri. Sedangkan faktor pendukung fungsi pengawasan perilaku santri di Pondok Pesantren Islamiyah Syafi'iyah terdiri dari: pertama, adanya kerja sama yang baik antara pengasuh, pengurus, asatidz, santri, maupun masyarakat sekitar pondok dalam melakukan pengawasan. Kedua, adanya sanksi (hukuman) yang cukup berat yang diberikan kepada para santri jika melanggar tata tertib yang telah berlaku di pondok pesantren. Ketiga, adanya jadwal ronda malam yang diberlakukan bagi para santri secara bergiliran. Dan keempat, tidak adanya keengganan dari pengasuh pondok untuk melakukan peninjauan secara langsung ke kamar- kamar santri. Sementara itu, faktor penghambat fungsi pengawasan perilaku santri di Pondok Pesantren Islamiyah Syafi'iyah adalah berupa kurangnya kesadaran para santri untuk mentaati semua tata tertib yang telah berlaku di pondok pesantren. Sebagai upaya solusi berkaitan dengan fungsi pengawasan perilaku santri yang diterapkan di Pondok Pesantren Islamiyah Syafi'iyah, maka hendaknya pengasuh, pengurus, maupun asatidz Pondok Pesantren Islamiyah Syafi'iyah tidak bosan-bosannya dalam memberikan nasehat kepada para santri pada saat kegiatan belajar-mengajar sedang berlangsung atau dalam kesempatan lain agar mereka dengan kesadarannya sendiri bersedia mematuhi semua tata tertib yang berlaku di pondok pesantren.