Agama dan realitas sosial dalam perspektif Peter L. Berger

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Kustiningsih, Kustiningsih (2008) Agama dan realitas sosial dalam perspektif Peter L. Berger. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
E02303015_Kustiningsih_2008 ok.pdf

Download (14MB)

Abstract

Labilitas sosial, hedonisme, matrealisme, kekerasan, kemiskinan,dsb (Baca: Alienasi), menjadi potret buram peradaban kekinian. Dalam prespektif banyak pakar, gejala tersebu: merupakan dampak negatif modemitas yang terlalu mengagungkan rasio dan materi di samping nilai sosial dan spiritualitas. Oitengah menguatnya gejala alienasi masyarakat diatas, kehadiran agama untuk menjadi problem solver peradaban, menjadi perdebatan hangat di kalangan para cendekiawan. Salah satunya adalah Peter Berger. Melalui penelitian atas gagasan Peter Berger, penulis berupaya menemukan titik singgung agama dan realitas sosial, dalam kerangka semangat untuk menemukan formulasi konseptual agama yang mampu menyelamatkan manusia dari teror anomi. Untuk tujuan ini, penulis menggunakan Content Analysis sebagai metode penelitian, dengan langkah-langkah identifikasi dan interpretasi. Dari hasil penelitian penulis atas gagasan Berger, penulis menemukan hal-hal penting terkait dengan keterkaitan agama dan realitas social. Menurut Berger, realitas sosial, terbentuk sebagai hasil interaksi dialektis dari proses eksternalisasi - obyektivasi - dan internalisasi. Pada tahap awal, manusia selalu berusaha merasionalkan dan menghayati hidup dan kehidupannya sampai titik yang terjauh (eksternalisasi). Dititik ini agama mempunyai peranan penting. Dalam proses selanjutnya, hasil penghayatan dan rasionalisasi manusia atas hidupnya, menjadi kenyataan (obyektif) yang menjadi acuan norma dalam hidup. Manusia sebagai rnakhluk yang berfikir, tidak serta rnerta, rnenuruti segala yang ada dalam ruang obyektif. Pada tahapan ini, manusia melakukan rasionalisasi dan penghayatan atas dunia obyektifnya (internalisasi). Dari ulasan diatas, karena agama mempunyai peranan kuat dalam proses eksternalisasi, sehingga juga berpengaruh terhadap tatanan sosial (Obyektivasi) dan penghayatan (intemalisasi), maka pendekatan dalam memahami dan menghayati agarna harus terus ditumbuh kembangkan. Yang kita harapkan dari pencerahan konseptual diatas adalah menjalani hidup sebagai sebuah penghayatan, penyadaran, dan perubahan secara dinamis berkelanjutan. Termasuk dalam kehidupan beragama, sehingga pada tahapan selanjutnya, agama juga berperan kuat dalam membangun kehidupan yang lebih dinamis.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Kustiningsih, KustiningsihUNSPECIFIEDE02303015
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSetiyani, Wiwikwiwiksetiyani@uinsby.ac.id2007127104
Subjects: Sosiologi > Sosiologi Agama
Keywords: Agama; realitas sosial
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Perbandingan Agama
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 18 Feb 2025 07:06
Last Modified: 18 Feb 2025 07:06
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/78071

Actions (login required)

View Item View Item