Implikasi larangan menikahi wanita musyrik dalam kehidupan rumah tangga: telaah penafsiran surat Al Baqarah ayat 221

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Kuswantoro, Shandi (2008) Implikasi larangan menikahi wanita musyrik dalam kehidupan rumah tangga: telaah penafsiran surat Al Baqarah ayat 221. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
E03303013_Shandi Kuswantoro_2008 ok.pdf
Download (11MB)

Abstract

Skripsi ini adalah hasil penelitian kepustakaan tentang "lmplikasi Larangan Menikahi Wanita Musyrik (Kajian Terhadap Surat Al-Baqarah Ayat 221 )". Skripsi ini bertujuan untuk menjawab permasa ahan yaitu bagaimana pendapat para mufassir tentang menikahi 'wanita musyrik? 3agaimana karakteristik wanite musyrik? Dan bagairnana irnpikasi larangan rnenikahi wanita rnusyrik? Dan penelitian bersurnber pada data kepustakaan berupa t uku tafsir tentang hukum pendapat para mufassir yang berkaitan dengan wanita rnusyrik yang terrnasuk didalarnnya tentang tanggung jawab seorang suarni dalam sebuah rumah tangga yang awalnya da.ri kajian teks tentang pernikahan dengan wanita musyrik lalu dianalisis dengan kehidupan sekarang dengan menggunakan rnetode deskriptif. Setelah melalui pernbahasan demi pembahasan, akhimya dapat disimpulkan bahwa menurut para rnufassir penikahan dengan wanita musyrik dilarang karena penyesatan yang terjadi akan berdampak pada anak dan keturunan yang sedang dibina. Pembahasan tentang implikasi wanita rnusyrik dikaitkan dengan tanggung jawab seorang suami terhadap istri dan anak dalam rnasalah kehidupan yang sedang dia bina seperti memberi nafkah, merniir.pin rumah tangga, menJidik keluarga dalam masaluh agama, mernperhatikan keschatan dan yang berkaitan dengan tanggung jawab sebugai seorang suarni dan ini adalah perintah Allah yang terdapat dalam A.l- Qur'an dan naois meskipun ada ilmu pengatahuan modem tidak dapat rnerubah ketentuan tentang larangan menikahi wanita musyrik.