Kontradiksi ketuhanan Yesus dalam novel the Da Vinci Code: analisis kritister hadap novel The Da Vinci Code

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Lutfiah, Lutfiah (2007) Kontradiksi ketuhanan Yesus dalam novel the Da Vinci Code: analisis kritister hadap novel The Da Vinci Code. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
E02303011_Lutfiah_2007 ok.pdf
Download (15MB)

Abstract

Sekitar tahun 318, pertentangan tentang teologis merasuki kerajaan Romawi kuno, kontroversi ini disulut oleh seorang presbiter, Arius dan Athanasius yang memiliki pandangan berbeda terhadap Logos (Anak: Yesus). Mereka sama sama mempertahankan argument theologinya, sehingga kerajaan Romawi hampir terpecah belah karenanya. Oleh karena itu Raja Konstantin mengadakan Konsili Nicea pada tahun 325, yang menghasilkan keputusan yang berpihak kepada Athanasius. Kontradiksi ketuhanan Yesus sebenarnya terjadi sampai pada detik ini, baik dikalangan para pemuka agama, theolog maupun para sarjana. Namun yang paling menonjol di permukaan pada akhirakhir ini, adalah salah satunya ketika Dan Brown menghasilkan buah karya novelnya yang berjudul The Da Vinci Code. Dalam novel yang sudah terjual lebih dari 20 juta kopi sepanjang 20032004 ini, menguak sejarah Yesus dan Gereja yang selama 2000 tahun terkunci rapat. Disamping itu novel ini juga menjadi antitesis baru bagi kemapanan doktrin ketuhanan Yesus yang selama ini dipahami dan diyakini, Sehingga novel ini sangat memukau nalar dan mengguncang iman Kristiani. Fokus yang jadi pembahasan dalam skripsi ini adalah terletak pada permasalahan tentang kontradiksi ketuhanan Yesus yang ada dalam novel The Da Vinci Code.