Konsep ketuhanan dalam perspektif Ludwig Wittgentien

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mufidah, Nurul (2006) Konsep ketuhanan dalam perspektif Ludwig Wittgentien. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
E01301201_Nurul Mufidah_2006 ok.pdf

Download (13MB)

Abstract

Dalarn abstraksi ini penulis me'icoba untuk rnernberikan sedikit garnbaran bagairnana pernikiran Ludwig Wittgenstien, walau tidak rnenyeluruh, tapi penulis rnencoba untuk lebih rnernperjelas. Seo-ang pemikir yang beraliran Analis, Ludwig Wittgenstien rnasih rnenginginkan adanya Tuhan yang telah rnernberikan kepadanya kehidupan. Hal ini terbukti dalarn bagian akhir Tractatus, Ludwig Wittgenstien banyak memaparkan tentang "transendental" (Yang Maha Suci), atau sesuatu yang tidak terjangkau atau mistis, konsep keti.hanan Ludwig Wittgenstien yang dipaparkan dalam kedua kayanya yang sangat fenornenal, diantaranya adalah Tractatus Logico­ Philosopicus dan Philosophicus Investigation. Ludwig Wittgenstien kemudian me'ryebutkan konsep ketuhanannya sebagai berikut: Ludwig Wittgenstien sangat rneagakui adanya Tuhan, ha! ini terbukti dalam bukunya yang berjudul Tractatus, kemudian Ludwig Wittgenstien rnenyebutkan "god does not reveal himself in the world", bahwa Tuhan tidak rnengungkapkan dirinya terhadap dunia. Lalu bagiamana Ludwig Wittgenstien Tuhan itu ada, dalam kaitannya dengan ha! ini, Ludwig Wittgenstien rnenjelaskan bahwa sebenamya ia sarna sekali tidak rnenegaskan eksistensi Tuhan sebagai suatu ha! yang tidak berarti secara harfiah., tetapi ia hanya rnegungkapkan bahwa meskipun eksistensi Tuhan merupakan suatu kenyataan mistik yang harus ditunjukkan sedemikian adanya. Ludwig Wittgenstien hanya rnengungkapkan oahwa Tuhan berada pada dirnensi yang lebih tinggi dan sama sekali berbeda dengan dunia. Ludwig Wittgenstien juga rnerambahkan bahwa dalarn hidup manusia itu ada ha! yang lebih tinggi yang tidak daoat dikatakan selalu dengan pemyataan logis. Padahal sesuatu itu membuat hidup rnanusia bahagia dan senang. Dalarn hal ini Ludwig Wittgenstien ingin rnembantah kaum positivisrne logis yang rnenganggap bahwa segala sesuatu dapat terungkap dengan terrna dan proposisi logika. Sedih, buruk dan sebagainya rnerujuk kepada "beyond the limit in the world' (sesuatu yang telah melampaui batas dunia). Yaag semua itu bersifat realitas yang bersifat ontologis. Dalam rnernaharni konsep ketuhanan Ludwig Wittgenstien juga mernberikan satu cara yaitu dengan rnemahami logika, dan ini dipaparkan bahwa proposisi yang rnelebihi nilai, karena seluruh proposisi sederajat dengan nilai. Sedangkan nilai harus berada di luar dunia, sedangkan proposisi tidak menjelaskan apa yag lebih tinggi, oleh karena itu Tuhan tidak mungkin 1ereksistensi di dunia sebagairnana makhluq- makhluq ciptaan-Nya. Tuhan tidak mewahyukan diri-Nya ke dalarn dunia. Tuhan tidak rnungkin terungkap tuntas dengan bahasa makhluq kerena tidak ada bahasa makhluq yang rnernadai untuk mengungkapkan diri-Nya.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Mufidah, NurulUNSPECIFIEDE01301201
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorTasmuji, TasmujiUNSPECIFIED2027096201
Subjects: Aqidah
Aqidah
Wajib Belajar > Aqidah
Keywords: Ketuhanan
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 26 Feb 2025 03:54
Last Modified: 26 Feb 2025 03:54
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/78313

Actions (login required)

View Item View Item