Konversi agama dari Hindu ke Islam di Desa Jiu Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hamim, M. (2006) Konversi agama dari Hindu ke Islam di Desa Jiu Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
E02301084_M. Hamim_2006 ok.pdf
Download (17MB)

Abstract

Skripsi yang berjudul "Konversi Agama dari Hindu Ke lslam di Desa Jiu Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto" ini adalah untuk menjawab pertanyaan apa faktor-faktor pendorong terjadinya konversi agama dari Hindu ke [slam di desa Jiu dan bagaimana pengaruh pemabaman dan pengamalan ajaran agama Islam pasca konversi agama. Data penelitian dibimpun melalui pembacaan dan kajian lapangan dengan pengwnpulan data melalui tehnik observasi, wawancara dan angket. Kemudian sesuai dengan data yang diperoleh dianalisa dengan I1etode analisis kualitatif dengan logika deduktif dan induktif Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terjadinya koiversi agama tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendorong terjadinya proses tersebut. 3aik faktor itu datang pada diri sendiri yaitu konflik jiwa/pertentangan bathin atau pengaruh dari luar yaitu pengaruh pimpinan agama dan faktor lingkungan. Sedangkan pengaruh yang ditimbulkan terhadap pemahaman dan pelaksanaan ajaran agama Islam setelah terjadinya konversi itu adalah sebagai berikut; Pemahaman dan pelaksanaan ajaran agama Islam bagi pelaku konversi semakin meningkat. Ini dibuktikan pelaksanaan berbagai kewajiban sebagai muslim, seperti sholat fardhu, puasa atau zakat, serta keikutsertaan mereka dalam berbagai kegiatan agama Islam yang dilakukan penduduk seperti tahlil, pengajian atau kegiatan keagamaan Islam lainnya yang bersifat insidentil. Bahkan pengaruh konversi agama tersebut semakin manambah keyakinan mereka akan kebenaran agama Islam. Mereka merasa tenang, tentram dan damai dalam mernel uk agama Islam. Menyadari akan pentingnya menjaga keyakinan dan kepercayaan agar tidak mudah diombang-ambingkan keadaan dan dipengaruhi oleh orang lain dalam kehidupan bermasyarakat, maka penulis menyarankan; hendaknya semua warga masyarakat desa Jiu mempertebal keimanan dan keyakinannnya dengan berbagai cara yang mudah ditempuh dan menghormati apapun keyakinan dan kepercayaan seseorang. Karena setiap individu memiliki kebebasan untuk menentukan dirinya sendiri. Bagi tokoh-tokoh agama Islam yang ada di desa Jiu hendaknya mengambil inis atif dan bersifat dinamis..