This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Kusmawati, Ika (2006) Rizki halalan thayyiban dalam al Quran: studi komparatif taafsir al Azhar dan al Mishbah. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
E03301028_Ika Kusmawati_2006 ok.pdf Download (13MB) |
Abstract
Allah menurunkan kitab suci al-Quran kepada manusia sebagai pedoman dalan 1 kehidupannya di dunia, termasuk juga sebagai petunjuk dalam membedakan antara yang halal dan yang haram. Sedangkan tema pokok yang dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah tentang rizki ha/a/an thayyiban dalam tafsir al-Azhar dan al-Mishbah. Dan metode yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah metode kompasatif, yang mana dalam hal ini membandingkan pendapat Hamka (tafsir al- Azhar) dan Quraish Shihab (tafsir al-Mishbah). Dalam al-Quran terdapat tiga ayat yang membahas tentang terma rizki ha/a/an thayyiban yaitu, surat al-Baqarah: 162, surat al-Maidah: 88 dan surat al-Nahl: 144. Ketiga ayat tersebut menjelaskan tentang perintah Allah kepada manusia agar selalu mengkonsumsi makanan (rizki) yang halal dan baik karena hal itu sangat bet pengaruh terhadap kesehatan jasmani dan rohani. Hamka adalah seorang sastrawan di samping sebagai mufassir. Sedangkan Qurz 'sh Shihab di samping sebagai mufassir, dia juga seorang akademisi. Berangkat dari latar belakang yang berbeda, maka dalam segi pemikiran pun keduanya berbeda pendapat, walaupun ada juga persamaannya. Sebagaimana dalam menafsirkan ayat- ayat tetang rizki ha/a/an thayyiban. Hamka berpendapat bahwa rizki ha/a/an thayyiban adalah makanan yang tidak diharamkan di dalam al-Quran dan makanan yang baik (sesuai dengan selera dan tidak menjijikkan). Sedangkan menurut Quraish Shihab rizki ha/a/an thayyiban adalah makanan yang halal (wajib, sunnah, mubah dan makruh) dan makanan yang baik (lezat, bergizi dan berdampak positifbagi kesehatan). Selain dari perbedaan tersebut terdapat kesamaan antara keduanya dalam menafsirkan ayat-ayat tentang rizki ha/a/an thayyiban. Dalam hal ini Hamka dan Quraish Shihab sama-sama berpendapat bahwa rizki ha/a/an thayyiban adalah makanan yang tidak diharamkan dalam al-Quran (babi, bangkai dan darah) dan makanan yang baik (bergizi).
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Tafsir > Tasfir Hadis | ||||||||
Keywords: | Rizki; halalan thayyiban | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis | ||||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 28 Feb 2025 07:52 | ||||||||
Last Modified: | 28 Feb 2025 07:52 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/78392 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |