Rasionalitas penafsiran al Quran: studi atas penggunaan ra'yu oleh Fakhr al Din al Razi dalam Tafsir Mafatih al Ghaib

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ariyani, Dewi (2006) Rasionalitas penafsiran al Quran: studi atas penggunaan ra'yu oleh Fakhr al Din al Razi dalam Tafsir Mafatih al Ghaib. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
E03302001_Dewi Ariyani_2006 ok.pdf
Download (28MB)

Abstract

Al Quran diturunkan kepada umat manusia sebagai petunjuk hidup. Untuk mengetahui makna serta maksud yang terkandung di dalamnya, diperlukan suatu upaya penafsiran yang sesuai dengan yang dikehendaki Al Quran. Tafsir secara garis besar terbagi kepada dua bagian yaitu tafsir bi al-ra'yi dan tafsir bi al-ma'tsur. Tafsir bi al-ra'yi merupakan penjelasan makna-makna Al Quran dengan pendekatan nalar aka!. Salah satu tafsir yang menggunakan pendekatan seperti ini adalah tafsir Mafatth al-Ghaib karva Fakhr al-Din al-Razi. Adapun masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah meliputi bagaimana cara al-Razi menggunakan ra'yu dalam penafsiran Al Quran serta bagaimana pandangan para ulama mengenai penggunaan ra'yu oleh al-Razi dalam penafsiran Al Quran. Dalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif Sedangkan sumber data yang digunakan meliputi sumber primer den sumber sekunder. Sumber primer berupa tafsir Mafatih al-Ghaib daa sumber sekunder berupa buku-buku yang kaitannya dengan permasalahan yang secang diteliti. Adapun teknik pengumpulan datanya adalah dengan riset pustaka yaitu dengan mengumpulkan buku-buku yang ada kaitannya dengan penelitian. Analisis data yang digunakan adalah dengan analisis isi, yaitu dengan membuat inferensi-inferensi secara objektif dan sistematis dengan mengidentifikasi karakteristik-karakteristik suatu pesan. Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa cara penggunaan ra'yu oleh al- Razi dalam tafsir Mafatih al-Ghaib adalah dengan didasarkan atas keterangan atau penafsiran yang telah ada sebelumnya yang kemudian di analisis dengan nalar akal. Sebagian ulama berpandangan bahwa al-Razi banyak mernasukan unsur-unsur yang kurang penting dalam penafsiran Al Quran. Namun walaupun begitu, dengan melihat kepada penguasaannya terhadap berbagai macam bidang ilmu, al-Razi dianggap mempunyai otoritas dalam menafsirkan Al Quran.