Visibilitas puasa enam hari pada bulan Syawwal: telaah hadis Sunan Abu Dawud no Indeks 2433

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hidayati, Nurul (2006) Visibilitas puasa enam hari pada bulan Syawwal: telaah hadis Sunan Abu Dawud no Indeks 2433. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
E03302004_Nurul Hidayati_2006 ok.pdf
Download (13MB)

Abstract

Puasa enam hari pada bulan syawwal memiliki keistimewaan yaitu sinonim dengan puasa sepanjang tahun. Ulama muhadditsin diantaranya Imam Muslim, Tunnudzi, Ibnu Majah dan Nasa'I mengatakan bahwa hadits tentang puasa enam hari pada bulan syawwal dalam koleksi sunan Abu Daud no. indeks 2433 adalah hadits marfu' dan implementasi puasa enam hari pada bulan syawwal adalah sunnah. Hal yang dernikian kontroversial dengan pendapat Imam Malik yang mengatakan puasa enam hari pada bulan syawwal adalal makruh dan para ahli ilmu sebelumnya tidak ada yang melaksanakannya. Melalui penelitian takhrij dan ma'ani al hadits diketahui bahwa makna dari puasa enam hari pada bulan syawwal sinonim dengan puasa sepanjang tahun adalah puasa Ramadhan adalah 30 hari rum puasa syawwal adalah 6 hari clan hal tersebut sesuai dengan setiap kebaikan dibalas sepuluh kali lipat. Berdasarkan penelitian status hadits sunan Abu Daud dengan no. indeks 2433 adalah hasan clan dapat dijadikan hujjah dalam ibadah. Adapun pendapat Imam Malik bahwa puasa enam hari pada bulan syawwal adalah makruh, karena beliau khawatir orang-orang jahili menganggap bahwa puasa syawwal adalah wajib bagi yang tidak mengetahuinya. Imam Malik sendiri melaksanakan puasa enam hari pada bulan syawwal. Waktu pelaksanaan puasa enam hari pada bulan syawwal tidak disebutkan dengan jelas, dalam hal ini Imam Nawawi dalam syarh shahih Muslim menyebutkan bahwa waktu implementasi puasa enam hari pada bulan syawwal dapat dilaksanakan sesudah Ramadhan secara berturut-turut atau -sehari berpuasa clan beberapa hari tidak dan yang terpenting keenam harinya pada bulan syawwal. Menurut Imam Nawawi yang pertama lebih afdhal.