Piagam Madinah dan toleransi masyarakat beragama

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Abidah, Hilyatul (2005) Piagam Madinah dan toleransi masyarakat beragama. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
E02300060_Hilyatul Abidah_2005 ok.pdf
Download (12MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul Piagam Madinah dan Tolerans, Masyarakat Beragama. Menitikberatkan pada model hubungan sosial kemasyarakai ketika Nabi tinggal di Madinah. Seperti telah banyak dijelaskan oleh ahli tata Negara Islam bahwa Piagam Madinah adalah bentuk kesepakatan antar agama pertama yang disepakati di dunia iui. Sebuah model toleransi antar umat beragama antar umai [slam, kristiani dan yahudi. Model hubungan masyarakat seperti int kemudian menjadi rujukan masyarakat saat ini dengan konsep masyarakat madani atau juga beberapa menyebutnya sebagai civil society. Fokus penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam skripsi ini adalah. 1. Apa yang me1atar belakangi Piagam Madinah? 2. Sejaub mana Piagam Madinah mempengaruhi toleransi dalarn kehidupan beragama? Jadi dalam skripsi ini menjelaskan secara Iebih khusus mengenai substansi munculuya Piagam Madinah, bagaimana Nabi Muhammad dapat secara adil me:m:impin rakyat Madinah dengan sistem tersebut. Dan juga yang terpenting adalah pelaksanaan kebebasan dan pluraliras yanag dilakukan oleh Nabi ketika menggunakan piagam Madinah sebagai basis kerukunan antar baragama wak.tu itu. Beberapa materi tersebut menjadi penting ketika saat ini, ide untuk memunculkan piagam Madinah kembali sebagai satu acuan legalitas Undang-undang Negara. Ketika dua rumusan masalah tersebut dapat terjawab, yaitu mengenai latar belakang dan sejauh mana Pigam Madinah berpengaruh, akan rnenjadi jawaban ahli tata Negara Islam, sehingga rnakna Piagam Madinah tidak akan terdistorsi dalam satu ruang perdebatan politik yang tidakjelas. Menuju perwujudan masyarakat madam, Piagam Madinah menjadi contoh perning bahwa Islam ielah rnernpunyai saru tata cara kehidupan antar umat beragama, jauh sebelum tercapainya konsep modern tentang pluralisme dan toleransi antar umat beragama dibuat. Dengan modal tersebut, sesungguhnya umat Islam punya modal yang besar unruk menjadi garda depan kerukunan umat beragama di Indonesia, menjadikan Islam sebagai Rahmaian iii-Alamin