Konsep yang Kudus dalam perpektif agama Buddha dan Kristen

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rahayu, Indriani (2005) Konsep yang Kudus dalam perpektif agama Buddha dan Kristen. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
E02301008_Indriani Rahayu_2005 ok.pdf
Download (16MB)

Abstract

Masalah yang diteliti dalam skripsi "KONSEP YANG KUDUS DALAM PERSPEKTIF AGAMA BUDDHA DAN KRISTEN" adalah (1) bagaimana pengertian konsep yang kudus dalam perspektif agama Buddha dan Kristen. (2) bagaimana persamaan dan perbedaan konsep yang kudus dalam perspektif agama Buddha dan Kristen. Berkenaan dengan itu, dalarn penelitian literer ini digunakan metode library research dan wawancara. Mengenai pengertian konsep yang kudus dalam perspektif Buddha dan Kristen serta persamaan dan perbedaan. Selain itu juga menggunakan metode komparatif untuk membandingkan yang kudus dalam kepercayaan umat agama Buddha dan Kristen. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa yang kudus menurut Buddha suatu kondisi di mana manusia telah mencapai tingkat kesempurnaan yang paling tinggi dan terbebas dari suatu penderitaan dan membimbing kea rah kebahagiaan dan kebijaksanaan sua, kehadiran Buddha dengan ditunjukkan lewat simbolis pohon boddhi (pencerahan), dupa, dan jejak kaki. Yang kudus tidak melewati gerakan gerakan atau yang kudus lewat ketenangan batin, yang kudus diungkapkan dalam faham Mahayana yaitu seseorang yang jati dirinya digerakkan oleh nasrat untuk memperoleh penerangan penuh, yaitu menjadi Buddha sedangkan dalam hinayana menganut keyakinan bahwa sakyamuni atau Buddha itu manusia biasa tetapi telah mencapai pencerahan. Hinayana mempertahankan sifat kesederhanaan. Sifat kemanusiaan itu sungguhsungguh dan rasa pengorbanan yang tulus bagi kemanusiaan seperti dilukiskan di dalam dharnmarada jalan kebenaran Yang Kudus menurut Kristen adalah Roh Suci nyawa Tuhan bagian dari ketiga pengakuan iman rasuli di mulai dengan: aku percaya kepada Roh Kudus. Dan Roh Kudus adalah Allah sendiri yang datang dari atas yang menyatakan dirinya kepada kita serta bertindak kepada kita. Kesaksiannya terdapat dalam alKitab. Dengan pengakuan iman rasuli berbicara tentang Allah, Allah di atas kita (Allah Bapa) tentang Allah beserta kita (Yesus Kristus), dan Allah di dalam kita (Roh Kudusjketiga ini adalah esa.