This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Thohari, Moh. Khamim (2009) Pandangan Imam Ahmad Ibn Hanbal tentang nafkah isteri yang di Talak Bain dan relevansinya dengan pasal 149 ayat b kompilasi hukum Islam. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (254kB) | Preview |
|
|
Text
abstraksi.pdf Download (90kB) | Preview |
|
|
Text
babi.pdf Download (171kB) | Preview |
|
|
Text
babii.pdf Download (172kB) | Preview |
|
|
Text
babiii.pdf Download (166kB) | Preview |
|
|
Text
babiv.pdf Download (157kB) | Preview |
|
|
Text
babv.pdf Download (16kB) | Preview |
|
|
Text
daftarpustaka.pdf Download (25kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini merupakan hasil penelitian tentang pandangan Imam Ahmad ibn Hanbal tentang nafkah isteri yang ditalaq ba'in dan relevansinya dengan Pasal 149 ayat b Kompilasi Hukum Islam. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan: bagaimanakah pandangan Imam Ahmad ibn Hanbal tentang nafkah isteri yang ditalaq ba'in? dan bagaimana relevansi pandangan Imam Ahmad tersebut dengan ketentuan yang tercantum dalam Pasal 149 ayat b Kompilasi Hukum Islam?
Data penelitian dihimpun melalui pembacaan dan kajian teks (tex reading) dan selanjutnya dianalisis dengan teknik deskriptif analisis dengan pola pikir deduktif abstraktif dan komparatif.
Hasil penelitian meyimpulkan bahwa dalam merumuskan Kompilasi Hukum Islam, khususnya Pasal 149 ayat b, perumus KHI mempunyai persamaan materi hukum dengan pandangan Imam Ahmad ibn Hanbal. Hal ini dapat dilihat dari bunyi pasal 149 ayat B yang tidak memberikan apa-apa bagi wanita yang ditalaq bain oleh suaminya dan wanita tersebut dalam kondisi tidak hamil. Dalam hal ini para perumus KHI lebih memandang bahwa perkawinan tersebut telah putus sama sekali dan tidak ada kehamilan yang harus dibiayai oleh suaminya. Pendapat ini didasarkan pada asar sahabi yang diriwayatkan oleh Asy-Syabi dari Fatimah binti Qais dari Rasulullah SAW. Dengan demikian pandangan Imam Ahmad ibn Hanbal ada kesamaan rumusan dengan penjelasan Pasal 149 ayat b Kompilasi Hukum Islam, hanya saja dalam KHI tidak menjelaskan secara spesifik pembahasan lebih lanjut berkaitan dengan masalah tersebut.
Sejalan dengan hasil penelitian ini, bagi Peradilan Agama khususnya para Hakim, hendaknya dalam memutuskan perkara tetap berpijak kepada dasar hukum Islam, Undang-undang yang berlaku dan berdasarkan pada kemaslahatan. Juga diharapkan mengadakan penyuluhan hukum berkenaan dengan masalah nafkah isteri yang ditalaq ba'in dalam keadaan tidak hamil. Dari penyuluhan ini diharapkan terjadinya suatu kesadaran betapa pentingnya bagi seorang isteri untuk mengetahui hak-haknya selama dalam menjalani masa iddah.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam | ||||||
Keywords: | Nafkah; Kompilasi Hukum Islam; Imam Ahmad | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||
Depositing User: | Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 02 Nov 2009 | ||||||
Last Modified: | 26 Jul 2018 02:42 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/7888 |
Actions (login required)
View Item |