This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Baihaqi, Baihaqi (2024) Konstruksi makna pernikahan siri duda dengan janda pada masyarakat Madura di Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Baihaqi_01040121005 OK.pdf Download (4MB) |
![]() |
Text
Baihaqi_01040121005 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 17 June 2028. Download (14MB) |
Abstract
Pernikahan siri sering dianggap sebagai pernikahan yang illegal, karena tidak sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, yang mengharuskan perkawinan mesti dicatatkan. Pernikahan siri duda dengan janda pada masyarakat Madura di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Peneliti mendalami latar belakang mengapa pernikahan siri bisa terjadi, faktor apa saja yang melatarbelakanginya, dan bagaimana mereka memaknai pernikahan siri tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan teori fenomenologi dalam mengumpulkan data, dalam menganalisis temuan data, peneliti menggunakan teori konstruksi sosialnya Peter L. Berger yang dikenal dengan teori tiga dialektika, eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi, untuk mengaitkan sebab terjadinya pernikahan siri dengan budaya, pendidikan, dan sosial masyarakat Madura yang ada di Kabupaten Kubu Raya. Hasil dari penelitian ini menemukan faktor penyebab terjadinya pernikahan siri. Faktor ekternalisasi: Sosok kiai sebagai figur yang tidak tergantikan, fikih klasik sebagai rujukan hukum pernikahan, dan budaya penghormatan terhadap ayah ibu, guru dan pemerintah. Sedangkan faktor objektivasi: Faktor pendidikan, menikah diusia muda, dan faktor ekonomi. Dari apa yang dilihat, didengar dan dirasa, karena pernikahan siri tidak bertentangan dengan agama dan sesuai dengan norma social masyarakat Madura, kemudian secara internalisasi mereka memilih pernikahan siri. Sedangkan makna dari pernikahan siri menurut mereka: pernikahan siri duda dengan janda dilakukan melalui proses yang sesuai dengan tuntunan agama dan masyarakat, hanya saja tidak tercatat secara administratif di KUA, karena hal itu dianggap tidak penting dan justru merepotkan, disebabkan pergualan mereka yang terbatas. Temuan dari penelitian ini, peneliti berargumentasi “norma sosial yang berlaku di masyarakat menjadi acuan dalam melakukan sebuah tindakan”.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Perkawinan | ||||||||||||
Keywords: | Pernikahan; Perkawinan; Pernikahan sirri; Duda; Janda | ||||||||||||
Divisions: | Program Doktor > Studi Islam | ||||||||||||
Depositing User: | Editor : Kuntum L.R------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||||||
Date Deposited: | 17 Jun 2025 06:43 | ||||||||||||
Last Modified: | 17 Jun 2025 06:43 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/79362 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |