Konsep ruang dan waktu dalam kisah ashabul kahfi: studi tafsir nusantara perspektif teori relativitas

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rukhuz, Meirando (2024) Konsep ruang dan waktu dalam kisah ashabul kahfi: studi tafsir nusantara perspektif teori relativitas. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Meirando Rukhuz_02040523029.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Meirando Rukhuz_02040523029_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 15 April 2028.

Download (2MB)

Abstract

Pandangan orang tentang Ruang dan Waktu berbeda-beda, ada yang menghargai dan ada juga yang tidak menghargainya. Dalam fisika modern, khususnya melalui teori relativitas khusus, waktu dipahami dengan cara yang sangat berbeda dibandingkan pandangan klasik. Khususnya dari ilmuwan muslim yang mempunyai teori yang berbeda dengan Teori Relativitas Einstein, ilmuwan tersebut bernama Abu Bakar Muhammad Ibnu Zakaria al-Razi. Beliau menyebutkan bahwasanya waktu itu mutlak. Bagaimana konsep ruang dan waktu dalam kisah Ashabul Kahfi menurut Tafsir Nusantara? dan bagaimana konsep ruang dan waktu dalam kisah As}h}a>bul Kahfi menurut Tafsir Nusantara perspektif Teori Relativitas?. Penulis memilih kisah itu sebagai objek penelitian karena ada keunikan tersendiri yang berada diluar nalar manusia. Pembahasan penilitian ini menggunakan Library Research, untuk mengetahui dan mencari penafsiran saintifik dalam tafsir Nusantara khususnya pada Tafsir Kementerian Agama RI, Tafsir Al-Azhar karya Hamka dan Tafsir Quraish Shihab. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam tafsir ini adalah dengan pendekatan Tafsir 'Ilmi dan Teori Relativitas. Teori ini menegaskan bahwa waktu bersifat relatif dan bergantung pada kerangka acuan tertentu. Adapun hasil dari penilitian ini memiliki dua kesimpulan. Pertama, terdapat makna yang mendalam tentang ruang dan waktu dalam kisah Ashabul Kahfi. Gua yang digambarkan sebagai tempat perlindungan strategis yang memungkinkan pencahayaan redup dan suhu stabil, mendukung tidur panjang mereka selama 300 atau 309 tahun. Dalam penafsiran waktu, perbedaan kalender menegaskan bahwa hanya Allah yang mengetahui kebenaran mutlak. Kedua, Tafsir Nusantara memaknai kisah Ashabul Kahfi sebagai keajaiban ruang dan waktu yang selaras dengan teori relativitas waktu Albert Einstein. Tafsir ini mengaitkan kondisi gua dengan kegelapan, suhu stabil dan ketenangan sebagai mekanisme hibernasi yang memperlambat metabolisme tubuh, memungkinkan tidur selama ratusan tahun tanpa kerusakan fisik. Tafsir Kemenag menyoroti pentingnya metabolisme aktif. Sementara, Hamka membahas keajaiban fisik tubuh mereka yang tetap terjaga. Kemudian, Quraish menekankan mekanisme penjagaan Allah terhadap ruang dan waktu yang melampaui pemahaman manusia. Kisah ini mengintegrasikan keajaiban ilahi dan konsep ilmiah, menunjukkan bahwa waktu itu bersifat relatif, sementara kekuasaan Allah bersifat mutlak, menginspirasi iman dan membuka wawasan ilmiah

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Rukhuz, Meirandono085219912046@gmail.com02040523029
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorAswadi, Aswadiaswadi.syuhadak@gmail.com2012046001
Thesis advisorIffah, Iffahivamuzammil@yahoo.co.id2013076902
Subjects: Aqidah
Aqidah
Wajib Belajar > Aqidah

Agama
Al Qur'an
Keywords: Ruang dan waktu; kisah ashabul kahfi; tafsir nusantara; teori relativitas
Divisions: Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: MEIRANDO RUKHUZ
Date Deposited: 15 Apr 2025 01:57
Last Modified: 15 Apr 2025 01:57
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/79406

Actions (login required)

View Item View Item