Akulturasi tari jaranan dalam budaya Islam pada tari Jaranan Pegon di Ujungpangkah Gresik tahun 1980 – 2020

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Al-Khudri, M. Ashfihani (2025) Akulturasi tari jaranan dalam budaya Islam pada tari Jaranan Pegon di Ujungpangkah Gresik tahun 1980 – 2020. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Moh. Ashfihani Al-Khudri_03010221015 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 22 April 2028.

Download (4MB)
[img] Text
Moh. Ashfihani Al-Khudri_03010221015.pdf

Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Akulturasi Tari Jaranan Dalam Budaya Islam Pada Tari Jaranan Pegon di Ujungpangkah Gresik Tahun 1980-2020”, Skripsi ini berisi tiga rumusan masalah yang dibahas, yaitu: (1) Sejarah Tari Jaranan Pegon dan Perkembanganya di Ujungpangkah Gresik; (2) Akulturasi Budaya Islam dalam Tari Jaranan Pegon; (3) Makna Islam yang Disampaikan dalam Tari Jaranan Pegon, Peneliti juga memperkuat penelitian dengan memasukkan teori akulturasi budaya yang diguguskan oleh Koentjaningrat dan menggunakan pendekatan Antropologi untuk menganalisis kajian antar budaya termasuk dalam konteks kolonialisme, globalisasi, dan perubahan sosial. Peneliti menggunakan metode penelitian Sejarah dan berfokus pada empat tahap yakni heuristik (pengumpulan sumber), kritik sumber (evaluasi validitas data), interpretasi (analisis data), dan historiografi (penyusunan laporan). Hasil temuan dari penelitian ini adalah bahwa tari jaranan pegon disetiap daerah memiliki alur cerita yang sama, akan tetapi cara menyajikan tarian ini berbeda disetiap daerah, dan juga Jaranan memiliki makna islam disetiap adegan dan juga alat musiknya. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa; (1) Tari Jaranan Pegon memiliki sejarah tentang perjalanan Prabu Klono Sewandono untuk melamar Dewi Songgo Langit. Perkembangan Tari Jaranan Pegon di Ujungpangkah Gresik dimulai pada tahun 1980 dan sempat berhenti pada tahun 1999 dikarenakan masalah kurangnya pemuda yang mau melestarikan, dan dikembangkan lagi pada tahun 2020 oleh para pemuda desa Gosari dan Pemuda Gresik yang lain hingga saat ini. (2) Akulturasi budaya Islam dalam Tari Jaranan Pegon menghasilkan nilai spritual, Tembang Lagu, dan Kostum yang telah dirubah menjadi nuansa islami yang memiliki nilai dakwah dan tuntunan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt. (3) makna Islam dalam Tari jaranan pegon memiliki arti bahwa hawa nafsu perlu dilawan supaya hati kita tetap bersih dengan cara Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Penari jaranan juga biasanya dibekali oleh ilmu agama yang kuat dan minimal pernah mondok empat tahun agar tidak ikut terbawa ke dalam kesesatan dan juga hasutan aura negatif dari Tarian Jaranan Pegon.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Al-Khudri, M. Ashfihaniafialkudri@gmail.com03010221015
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSantosa, Nyong Eka Teguh Imannyongeka@uinsby.ac.id2022127603
Thesis advisorHuda, Lailatul-2013116301
Subjects: Akulturasi
Budaya Islam
Budaya
Keywords: Tari Jaranan Pegon; akulturasi; budaya Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Al-Khudri M. Ashfihani
Date Deposited: 22 Apr 2025 05:24
Last Modified: 22 Apr 2025 05:24
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/79659

Actions (login required)

View Item View Item