Perkembangan drama pada masa kebangkitan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Irwanto, Irwanto (2007) Perkembangan drama pada masa kebangkitan. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
A01301246 Irwanto 2007 ok.pdf
Download (2MB)

Abstract

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu penyajian penulisan sesuai data asli sebagai mana diperoleh dari sumber data, seperti kutipan langsung dari buku juga rnenggunakan studi kepustakaan yaitu suatu metode yang menggunakan literatur-titeratur yang relevan dengan penelitian ini. Seni drama (al-Masrahy al-Fanny) ialah menampi1kan peristiwa dan kejadian berdasarkan sejarah atau imajinasi pengarang di atas panggung dengan diperankan oleh beberapa orang yang bisa berperan persis dengan tingkah laku dan sikap, perbuatan dan perkataan seperti benar-benar terjadi. ·Seni Drama masa kebangkitan (ashr al-Nahdhoh) juga disebut masa modern (ashr al-hadist) tumbuh dan berkembang dari segi cerita dan bahasa dalam pementasannya. Contohnya: Seni drama oleh Abu Khalil al-Qiyani: Menampilkan karyanya yang terkombinasi antara cerita berwatak sungguh-sungguh terjadi atau serius (jiddin) dan berwatak lucu dan humor (hazlin). Iskandar Farhan: Memadukan seni drama dengan selingan nyanyian drama. Seni drama berpuisi oleh Ahmad Syauqy dan Sa'id 'Aqal, dan seni drama berbentuk puisi "al-Muruu'ah wa al-Wafa"' oleh Syaikh Khalil al-Yazijy. Macam-macam seni drama yaitu: (1) Seni drama tragedi (al-ma'sawiyahs, seni drama ini dapat disebut drama/tragedi karena pementasannya atau terjadinya ketika peperangan, misalanya: Perang Huud, Perang Salib dan sebagainya. (2) Seni drama komedi (al-mulhawiyah) ialah seni drama yang berisikan cerita lucu dan diperankan sekelompok orang yang bisa berperan sesuai dengan cerita yang diangkat. Unsur- unsur seni drama ada 3, yaitu: (1) Unsur peralatan (panggung); (2) Unsur pementasan; (3) Unsur cerita atau tema yang diangkat dalam pementasannya. Ciri khas seni drama pada masa kebangkitan ini menggunakan bahasa ammiyah (bahasa pergau/an. rakyat), cerita yang diangkat mengenai keduniaan, muda dipahami. Dengan misi untuk menyebarluaskan kebudayaan dan kesenian untuk mendidik pikiran dan perasaan manusia secara halus.