Analisis struktural dalam novel Hayy Ibn Yaqdzan karya Ibnu Thfail

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Arifin, Bustanul (2007) Analisis struktural dalam novel Hayy Ibn Yaqdzan karya Ibnu Thfail. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
A01302062 Bustanul Arifin 2007 ok.pdf
Download (3MB)

Abstract

Dalam pembahasan ini penulis mengkaji tentang novel Hayy lbn Yaqdzan karya lbnu Thufail dengan menggunakan pendekatan teori struktural, yaitu mencoba mendekati unsur-unsur karya sastra yang saling berkaitan sehingga dapat menghasilkan cerita yang utuh dalam sebuah teks atau novel Hayy lbn Yaqdzan. Dengan demikian cerita tersebut dapat dipahami dengan mudah terutama yang menyangkut adanya hubungan agama dengan filsafat. Adapun fokus permasalahan yang dikemukakan dalam pembahasan ini adalah: 1) Siapakah sosok Ibnu Thufail, kehidupan dan karya-karyanya 2) Bagaimanakan novel Hayy Ibnu Yaqdzan ditinjau dari segi struktural? 3) Bagaimanakah hubungan agama dan filsafat dalam novel Hayy lbn Yaqdzan? Adapun temuan basil penelitian ini me.nunjukkan bahwa; 1) Ibnu Thufail memiliki nama lengkap Abu Bakar Muhammad bin Abdul Malik bin Muhammad bin Muhammad Ibnu Thufail. Ia adalah seorang filosof muslim yang lahir di Granada pada tahun 405 H. Ia memiliki beberapa karya di berbagai bidang pengetahuan, salah satunya adalah novel Hayy ibn Yaqdzan yang merupakan intisari dari pemikiran-pemikiran filsafatnya. 2) Novel Hayy Ibn Yaqdzan adalah karya terpenting dan monumental dari beberapa karya Ibnu, jika ditinaju dengan pendekatan teori struktural, maka novel ini memiliki unsur-unsur yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Novel ini terdiri dari satu tokoh sentral, yakni Hayy lbn Yaqdzan, dan beberapa tokoh tambahan, seperti Absal, Salaman dan lain-lain.J) Ditinjau dari segi kandungannya, novel ini memiliki kandungan tema tentang hubungan agama dengan filsafat, yakni bahwa filsafat yang menggunakan kekuatan akal pikiran mempunyai tujuan yang sama dengan agama, yakni ingin mencapai kebenaran yang hakiki, walaupun dengan jalan yang berbeda. Dengan kata lain. bahwa akal pikiran (al-'aql) tidak bertentangan dengan wahyu (al-naql). Hal ini sebagaimana tergambar dalam alur peristiwa dan dialog antar tokoh dalam novel Hayy Ibo Yaqdzan