This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Setiawati, Maizun (2007) Problematika jumlah fi'liyah dalam ilmu nahwu. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
A01303003 Maizun Setiawati 2007 ok.pdf Download (2MB) |
Abstract
Dalarn skripsi ini mcmbahas tcntang "Problcrnatika Jumlah Fi'liyah Dalarn llmu Nahwu... Karena menurut pembahas banyak sckali mahasiswa Adab khususnya jurusan bahasa dan sastra Arab mengalarni kesulitan ketika menterjemahkan teks-teks J\rab. Karena pcrnaharnan mcrcka tcntang kaidah bahasa J\rab khususnya tentang jumlah fi’liyah. Karena scdikit sckali diantara mcrcka yang menguasai kaidah bahasa Arab khususnya tcntangjumlah fi'liyah. Masalah yang kami bahas dalarn skripsi ini adalah: I. Mcndahulukan fail dari pada fiilnya, 2. fiilnya harus dimudhofkan bcscrta fail mufrod. 3. Mendahulukan ma’mul fiil maqsur alaih dan masalah-masalah tcrscbut ada perbedaan pcndapat diantara ulama nahwu. Untuk memudahkan dalam pcrnbahasan rnasalah tersebut penulis mcnggunakan 2 metode, yaitu: Mctodc pcngumpulan data sccara langsung dan sccara tidak langsung. Mctodc analisis, mctodc ini kami gunakan untuk menjclaskan masalah terscbut. Adapun jawaban dari rumusan masalah yang kami hasilkan dari bebcrapa rcfcrcnsi adalah: 1. a. Menurut pcndapat ulama' Bashroh adalah tidak memperbolehkan fail mendahului jiilnya. J\pabila tcmyata lafad yang tampak adalah fail yang didahulukan, maka wajib menaqdirkanfail sebagai dhomir mustatir dan lafad yang didahulukan itu adakalanya mubtada '. b. Menurut pendapat ulama Kufah adalah memperbolehkan fail mendahului flilnya 2. a. Menurut pcndapat ulama Bashroh apabila.f7i/ dimusnadkan kepada isim zahir, baik bcrupa mustanna ataupun jamak, maka [ii! waj ib dibebaskan dari alamat yang menunjukkan tatsniyah ataujamak. b. Menurut pendapat segolongan orang Arab yaitu Bani al-harts lbnu Ka'ab seperti yang telah dinukil oleh Ash-Shaffar dalam sarah kitab Sibawaih apabilaf,il dimusnadkan kepada isim zhahir baik berupa mustana ataujamak. maka fill harus dibarcngi dengan alamat yang menunjukkan tatsniyah atau jamak. 3. a. Menurut pendapat ulama Bashroh mendahulukan ma 'mu/ fiil maqsur alaih adalah boleh
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Bahasa Arab > Tata Bahasa | ||||||||
Keywords: | Ilmu nahwu | ||||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Bahasa dan Sastra Arab | ||||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 21 Apr 2025 04:14 | ||||||||
Last Modified: | 21 Apr 2025 04:14 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/79720 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |