This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Rosyidah, Fitriyatur (2007) Makna cinta menurut Jalaluddin Rwni dalam syiirnya: analisis scmantik. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
A01303024 Fitriyatur Rosyidah 2007 ok.pdf Download (4MB) |
Abstract
Jalaluddin Ar-Rumi nama lengkapnya Maulana jalaluddin Muhammad ia dilahirkan pada tahun 1207 M. di Balkhi, kota yang kini terletak di Afganistan bagian utara, zaman dahulu Balkhi merupakan salah satu pusat kajian, praktek dan tempat di mana kecintaan pada mistisisme Islam tumbuh dengan pesat. Jalaluddin Rumi adalah seorang ahli fiqih dan seorang sufi Persia abad ke 13. Dalam banyak literatur ia dikenal luas sebagai penya'ir tasawufyang pengaruhnya sangat dalam di dunia sastra. Ajaran-ajaran Rumi selalu mengacu pada al-Qur'an, Sunnah Nabi clan ajaran-ajaran kawn sufi terdahulu, pesan-pesan rwni bersifat universal. Karya-karya utama Rumi adalah Diwan-i Syams-i Tabriz yang memuat empat puluh ribu syi'ir dan Matsnawi sekitar dua puluh lima ribu syiir di samping kwnpulan-kumpulan hikmah dan surat- suratnya kemudian karya-karya Rumi juga dibaca di Barat selama berabad-abad. Mak.na cinta dalam syi'ir Jalaluddin Rumi di dalamnya membahas tentang: Apa yang melatar belakangi Jalaluddin ar-Rumi membuat syi'ir tentang cinta (al- Hubb)? Bagaimana pendapat cinta dalam sy'ir Jalaluddin ar-Rumi? Apa makna kalimat cinta (al-Hubb) dalam syi'ir Jalaluddin ar-Rumi? Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembahasan ini antara lain: untuk mengetahui biografi Jalaluddin Rumi, mengetahui penyebab yang mendorong · Jalaluddin Rumi membuat syi'ir cinta (al-Hubb) dan mengetahui pemikiran cinta menurut Rumi dalam syi'imya. Metode pembahasan yang dipakai untuk menganalisis pemikiran cinta dalam syi'ir ar-Rumi ini terbagi menjadi dua: metode pertama, metode pengumpulan data clan terbagi menjadi dua: metode langsung dan metode tidak langsung, sedangkan metode kedua, metode analisis dalam metode ini terbagi menjadi dua: metode penjelasan clan metode perbandingan. Pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Jalaluddin Rumi yang dikenal dengan ar-Rumi, ia hidup antara tahun 604-672 H. dia penya'ir sufi terbesar memilih tasawuf jalan dalam hidupnya, memilih filsafat dan wahyu sebagai jalan untuk berpikir, mempunyai seni yang tinggi. Saat masih berusia lima tahun dia bersama keluarganya berpindah dari kota satu ke kota lain, ketika berada di Kunia pada Jumadil Akhir 642 H dia bertemu dengan Syam-i Tabriz yang kemudian menjadi gurunya dan mempengaruhi pemikirannya, pengaruh Syam-i Tabriz sangat dalam pada jiwa Rumi sehingga menyebahkan Rumi cenderung pada tasawuf. Setelah itu Syam-i Tabriz meninggal karena dibunuh sahabatnya, Rumi merasa kehilangan namun bagaimanapun juga dia tampak hidup di hati Rumi clan mengilhami beberapa syi'ir tentang cinta. Malena cinta menurut Rumi dalam syi'imya cinta yang abadi adalah cinta kepada Allah karena kehidupan di dunia sementara clan tidak ada kehidupan yang abadi karena kehidupan yang abadi adalah kehidupan sesudah mati.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Kesusastraan > Kesusastraan Arab | ||||||||
Keywords: | Makna cinta | ||||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Bahasa dan Sastra Arab | ||||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 21 Apr 2025 06:38 | ||||||||
Last Modified: | 21 Apr 2025 06:38 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/79729 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |