Kedudukan perempuan menurut Qasim Amin dalam bukunya Tahrir Mar'ah: studi sosiologi sastra

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Khoiriyah, Lia (2007) Kedudukan perempuan menurut Qasim Amin dalam bukunya Tahrir Mar'ah: studi sosiologi sastra. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
A01303073 Lia Khoiriyah 2007 ok.pdf
Download (4MB)

Abstract

Qasim Amin adalah salah satu pemikir Islam dengan pemikirannya khususnya tentang emansipasi wanita, sehingga ia terkenal dengan bapak feminis Arab. Beliau dilahirkan di Thurrah (Sebuah dusun di Cairo) pada awal bulan Desember tahun 1863 M. dari seorang ayah keturunan Turki Usmani dan dari ibu yang berdarah asli Mesir. Adapun problema yang ada pada saat itu adalah posisi kaurn perempuan pada masa Qasim Amin jauh dibawah laki-laki. Setelah menganalisa hal ini, penulis menyimpulkan bahwa: posisi kaurn perempuan dalam keluarga dan masyarakat tidak lebih hanya sebagai konco wingking laki-laki, tugas sosialnya hanyalah sekedar pelayan bagi seorang suami, seorang istri hanya ibu bagi anak-anaknya, tugasnya melahirkan, menyusui dan menyediakan kebutuhan-kebutuhan materi anak, tanpa ada bekal pengetahuan sedikitpun tentang pengasuhan dan pendidikan yang ditanamkan ibu pada masa-masa perkembangan awal: untuk memperjuangkan kaum perempuan Qasim Amin menerbitkan karyanya khususnya tentang emansipasi wanita (Tahrir al-Mar'ahy agar masyarakat Mesir khususnya kaurn perempuan bisa terangkat harkat dan martabatnya serta kedudukannya dengan laki-laki, seperti kaum perempuan di Barat. Tahrir al-Mar 'ah terbit pada tahun 1899 M yang berisi tentang kondisi wanita, kedudukannya dan peranannya di tengah-tengah masyarakat.