This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Halim, Nuruddin Ghilman (2025) Tradisi halalbihalal lintas agama: kajian living hadis sahih al-bukhari 6018 di desa pancasila balun turi lamongan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Nuruddin Ghilman Halim_07010521018 OK.pdf Download (3MB) |
![]() |
Text
Nuruddin Ghilman Halim_07010521018 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 29 April 2028. Download (3MB) |
Abstract
Penelitian ini membahas tradisi Halalbihalal lintas agama di Desa Pancasila Balun dalam perspektif living hadis, dengan fokus pada hadis riwayat al-Bukhari No. 6018. Desa Balun dikenal sebagai contoh harmoni sosial, di mana umat Islam, Hindu, dan Kristen hidup berdampingan dengan toleransi yang kuat. Tradisi ini bukan hanya praktik keagamaan umat Islam, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi lintas agama yang mempererat hubungan sosial. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini merumuskan beberapa masalah utama, yaitu: Bagaimana pelaksanaan tradisi Halalbihalal lintas agama di Desa Pancasila Balun? Bagaimana relevansi hadis riwayat al-Bukhari No. 6018 dengan tradisi Halalbihalal lintas agama di Desa Pancasila Balun? Bagaimana analisis tradisi Halalbihalal di Desa Balun dalam perspektif teori interaksi simbolik George Herbert Mead? Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi lapangan dan kajian pustaka. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dengan tokoh agama dan masyarakat, serta analisis teks hadis. Penelitian ini juga menggunakan teori interaksi simbolik George Herbert Mead untuk memahami bagaimana makna dan praktik Halalbihalal berkembang dalam interaksi sosial masyarakat desa. Halalbihalal lintas agama di Desa Balun dilakukan setelah Salat Idulfitri, di mana umat Islam, Kristen, dan Hindu saling berkunjung, bermaafan, dan berbagi hidangan sesuai keyakinan masing-masing. Tradisi ini mencerminkan harmoni dan toleransi, sejalan dengan nilai-nilai dalam hadis riwayat al-Bukhari No. 6018, seperti menjaga hubungan baik, memuliakan tamu, serta berkata baik atau diam. Dalam perspektif Teori Interaksi Simbolik, tradisi ini terbentuk melalui interaksi sosial, diajarkan sejak kecil, dan diperkuat oleh norma kebersamaan, menjadikannya bagian dari struktur sosial yang mempererat persaudaraan lintas agama. Hasil analisis menunjukkan bahwa interaksi sosial dalam Halalbihalal mengandung simbol-simbol yang mencerminkan makna keislaman sekaligus keterbukaan terhadap keberagaman, di mana nilai-nilai Islam dihidupkan dalam konteks budaya dan sosial masyarakat lokal. Tradisi ini menjadi contoh nyata dari praktik living hadis yang dinamis dan kontekstual, serta berkontribusi dalam membangun kohesi sosial dan harmoni lintas agama di Indonesia.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Islam dan Humanisme Pluralisme Tradisi Islam |
||||||||
Keywords: | Halalbihalal; Living Hadis; Hadis Bukhari 6018; Interaksi Simbolik. | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis | ||||||||
Depositing User: | Nuruddin Ghilman Halim | ||||||||
Date Deposited: | 29 Apr 2025 13:22 | ||||||||
Last Modified: | 29 Apr 2025 13:22 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/79938 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |