Perbandingan antara Al-Sarakhsi dan Al-Mawardi terhadap zakat pertanian dari tanah sewaan di Desa Pucanganom Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Almuammar, Muhammad Yazid (2024) Perbandingan antara Al-Sarakhsi dan Al-Mawardi terhadap zakat pertanian dari tanah sewaan di Desa Pucanganom Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Muhammad Yazid Almuammar_05040520060 OK.pdf

Download (995kB)
[img] Text
Muhammad Yazid Almuammar_05040520060 Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 8 May 2028.

Download (3MB)

Abstract

Zakat pertanian dari tanah sewaan adalah kewajiban mengeluarkan zakat atas hasil pertanian yang diperoleh dari lahan yang disewa. Dalam konteks ini, zakat dikenakan pada hasil panen yang dihasilkan oleh petani yang menggarap tanah milik orang lain dengan perjanjian sewa atau bisa juga pada hasil dari menyewakan tanah tersebut. Dalam Islam, zakat pertanian umumnya dihitung sebesar 5% (jika irigasi dilakukan dengan usaha manusia) atau 10% (jika irigasi alami, seperti hujan) dari total hasil panen. Meskipun hasilnya berasal dari tanah sewaan, para ulama sepakat bahwa pemilik hasil panen, yaitu petani, tetap bertanggung jawab untuk menunaikan zakat atas hasil tersebut Prinsip dasar dari zakat ini adalah untuk membersihkan harta dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Fokus pembahasan pada penelitian ini adalah dengan menganalisis perbedaan pendapat antara Al-Sarakhsi dan Al-Mawardi terhadap zakat pertanian dari tanah sewaan di Desa Pucanganom Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan empiris. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk metode analisis data. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara kepada sumber data yaitu panitia amil zakat, pemilik dan penyewa tanah, sementara data sekunder diperoleh dari jurnal ilmiah. Kemudian data tersebut dianalisis menggunakan pendapat Al-Sarakhsi dan Al-Mawardi tentang zakat pertanian dari tanah sewaan. Adapun Kesimpulan dari penelitian ini yang pertama pembayaran zakat hasil pertanian dari tanah sewaan di Desa Pucanganom dilakukan oleh pemilik dan penyewa tanah. Yang kedua praktik zakat di desa ini lebih sesuai dengan pendapat Al-Mawardi, yang menyatakan bahwa zakat dikenakan atas hasil panen, bukan tanahnya, dan tanggung jawab zakat ada pada penyewa. Pendistribusian zakat juga mengikuti pendapat Al-Mawardi dengan membagikan kepada semua golongan mustahik melalui musyawarah. Berdasarkan kesimpulan di atas penulis memberikan saran yang sejalan dengan penelitian ini yakni: yang pertama, Masyarakat perlu diberikan pemahaman lebih komprehensif tentang aturan zakat, terutama mengenai tanggung jawab antara penyewa dan pemilik tanah. Sosialisasi tentang pandangan ulama, seperti pendapat Al-Sarakhsi dan Al-Mawardi, harus diperluas untuk menghindari kesalahpahaman. Kedua, Amil zakat diharapkan lebih aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang ketentuan zakat, agar semua pihak dapat melaksanakan kewajibannya sesuai syariat.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Almuammar, Muhammad Yazidm.yazid1626@gmail.com05040520060
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorKhazin, A. Muftiamuftikhazinfaza@gmail.com2013037301
Subjects: Perbandingan Madzhab
Zakat
Keywords: Zakat; Sewa; Zakat pertanian; Sewa tanah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab
Depositing User: Muhammad Yazid Almuammar
Date Deposited: 08 May 2025 02:02
Last Modified: 08 May 2025 02:02
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/80152

Actions (login required)

View Item View Item