This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Khadijah, Siti Nur (2025) Perlindungan hukum terhadap anak korban perspektif viktimologi dan maqasid al-shari'ah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Siti Nur Khadijah_05020321059 OK.pdf Download (3MB) |
![]() |
Text
Siti Nur Khadijah_05020321059 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 28 June 2028. Download (2MB) |
Abstract
Jawa Timur menjadi salah satu provinsi penyumbang terbesar kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang. Hal ini dibuktikan melalui data perlindungan korban Tindak Pidana Perdagangan Orang oleh UPT PPA DP3AK Provinisi Jawa Timur yang menunjukkan adanya peningkatan jumlah kasus mulai dari tahun 2021 sampai 2024, khususnya yang melibatkan anak di bawah umur untuk dieksploitasi secara ekonomi maupun seksual demi keuntungan pribadi. Salah satu kasus yang cukup ramai di berbagai kanal berita pada pertengahan tahun 2024 adalah kasus prostitusi online yang melibatkan remaja. Remaja tersebut dipekerjakan sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) oleh pelaku yang merupakan tetangganya. Skripsi ini bertujuan menjawab permasalahan yang tertuang pada dua rumusan masalah yaitu bentuk perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban prostitusi online dalam perspektif viktimologi dan bentuk perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban prostitusi online dalam perspektif maqāṣid al-sharī’ah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa penelitian normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah deksriptif kualitatif. Selanjutnya hasil analisis data tersebut diolah dan dianalisis menggunakan perspektif teori viktimologi dan maqāṣid al-sharī’ah. Adapun hasil penelitian yang telah diperoleh oleh penulis diantaranya sebagai berikut: Pertama, viktimologi berperan dalam melakukan evaluasi atas berhasil tidaknya sistem perlindungan hukum yang dijalankan terhadap korban. Salah satunya melalui teori tipologi korban yang dikaitkan dengan fenomenan anak yang menjadi korban prostitusi online yang dapat mempermudah identifikasi jenis trauma dan kerugian yang mungkin dialami korban dimana anak-anak ini memiliki peran dalam terjadinya kejahatan. Kedua, perlindungan hukum yang diakomodir oleh berbagai ketentuan normatif telah sesuai dengan esensi perlindungan anak dalam Islam. Begitu pula dengan implementasi perlindungan anak yang dijalankan oleh UPT PPA DP3AK Provinsi Jawa Timur sendiri telah selaras dengan 5 prinsip maqāṣid al-sharī’ah. Selain itu, sanksi yang dapat diterapkan bagi pelaku prostitusi online ini adalah ta’zir mengingat nash tidak mengaturnya secara spesifik. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran agar ke depannya terdapat ketentuan yang mengatur secara rinci terkait perlindungan anak yang menjadi korban eksploitasi karena dalam Pasal 66 Undang-Undang Perlindungan Anak hanya menyebutkan perlindungan dalam ranah preventif. Selain itu, perlu adanya pengawasan baik dengan pembentukan regulasi baru atau cara lainnya yang dapat memastikan bahwa hak restitusi anak yang menjadi korban prostitusi online ini telah terpenuhi.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Anak Hukum Islam Pelacuran |
||||||||
Keywords: | Prostitusi; Korban | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam | ||||||||
Depositing User: | Siti Nur Khadijah | ||||||||
Date Deposited: | 28 Jun 2025 06:34 | ||||||||
Last Modified: | 28 Jun 2025 06:34 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/81421 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |