This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Mas'ulah, Wahaibatul (2025) Pandangan al-Qur’an terhadap fenomena workaholic: analisis teori maqasid al-Qur’an Wasfi ‘Ashur. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Wahaibatul Mas'ulah_07030321100 OK.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Wahaibatul Mas'ulah_07030321100 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 28 June 2028. Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji fenomena workaholic dalam perspektif Al-Qur’an melalui pendekatan maqasid al-Qur’an yang dikembangkan oleh Wasfi ‘Ashur Abu Zayd. Fenomena workaholic dipahami sebagai kondisi berlebihan dalam bekerja hingga mengabaikan aspek spiritual, sosial, dan kesehatan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Al-Qur’an merespons kecenderungan tersebut melalui ayat-ayat tentang malam dan siang serta bagaimana teori maqasid dapat digunakan untuk menafsirkan nilai-nilai keseimbangan dalam kehidupan. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan (library research) dengan menerapkan metode kualitatif, serta disajikan secara deskriptif-analitis. Melalui analisis tafsir tematik dan pendekatan maqasidi terhadap tiga ayat utama: al-Furqān (25):47, al-Qaṣaṣ (28):73, dan al-Naba’(78):10-11, maka sumber data utama penelitian ini adalah Nahw Tafsir Maqasidi li al-Qur’an al-Karim: Ru’yah Ta’sisiyah li Manhaj Jadid fi Tafsir al-Qur’an karya Wasfi ‘Ashur Abu Zayd, al-Tahrir wa al-Tanwir karya Ibn ‘Ashur, Fi Zilal al-Qur’an karya Sayyid Qutb, dan Tafsir al-Sya’rawi karya Muhammad Mutawalli al-Sya’rawi. Adapun data sekunder penelitian diperoleh dari literatur tafsir klasik dan kontemporer, buku, serta artikel jurnal yang relevan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Qur’an telah memberikan panduan hidup yang seimbang antara kerja dan istirahat melalui penciptaan malam sebagai waktu ketenangan dan siang sebagai waktu aktivitas. Penafsiran ayat-ayat seperti QS. al-Furqān (25):47, QS. al-Qaṣaṣ (28):73, dan QS. al-Naba’ (78):10-11 dalam karya para mufasir seperti Ibn ‘Āshūr, Sayyid Qut}b, dan al-Sya‘rawi menunjukkan bahwa kerja merupakan bagian dari ibadah, namun harus dibingkai dalam kesadaran spiritual dan keseimbangan hidup. Melalui penerapan empat langkah teori maqasid al-Qur’an; al-nass al-qur’ani ‘ala al-maqsad, al-istiqra’, al-istinbat, dan Tajarub ‘ulama’ al-qur’an wa juhuduhum, dapat disimpulkan bahwa perilaku workaholic bertentangan dengan tujuan-tujuan utama Al-Qur’an terhadap nikmat waktu. Maka, Al-Qur’an tidak hanya mengatur aspek ibadah, tetapi juga membimbing manusia untuk menjalani hidup secara utuh, seimbang, dan bermakna.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Akhirat Al Qur'an Agama > Agama dan Ilmu Pengetahuan |
||||||||
Keywords: | Workaholic; Maqasid al-Qur’an; Keseimbangan Hidup; Malam dan Siang; Wasfi ‘Ashur | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Wahaibatul Mas'ulah | ||||||||
Date Deposited: | 28 Jun 2025 12:19 | ||||||||
Last Modified: | 28 Jun 2025 12:19 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/81586 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |