Nushūz istri perspektif Alī Jum’ah: analisis penafsiran surah an-nisā’ [4]: 34 dalam kitab Al-Mar’ah fī Al-Haḍārah Al-Islāmiyyah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Adawiyah, Sayyidah Robi'ah Al (2025) Nushūz istri perspektif Alī Jum’ah: analisis penafsiran surah an-nisā’ [4]: 34 dalam kitab Al-Mar’ah fī Al-Haḍārah Al-Islāmiyyah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Sayyidah Robi'ah Al-Adawiyah_07040321131.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Sayyidah Robi'ah Al-Adawiyah_07040321131_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 2 July 2028.

Download (2MB)

Abstract

Surah an-Nisā’ [4]: 34 kerap menjadi objek kajian gender, khususnya terkait nushūz dalam relasi suami istri. Ayat ini sering ditafsirkan secara tekstual sebagai legitimasi atas perbuatan kekerasan dalam rumah tangga, yang menimbulkan perdebatan dalam implementasinya di konteks sosial kontemporer yang menjunjung tinggi nilai keadilan dan kesetaraan gender. Penafsiran Alī Jum’ah terkait nushūz istri dalam kitab al-Mar’ah fī al-Haḍārah al-Islāmiyyah yaitu menolak kekerasan dalam rumah tangga dan mendorong penyelesaian konflik melalui pendekatan kasih sayang. Penelitian ini mengkaji pandangan Alī Jum’ah dalam perspektif tafsir kontekstual Abdullah Saeed, yang menekankan pentingnya memahami ayat Al-Qur’an sesuai kondisi sosial dan kemanusiaan masa kini. Rumusan masalah penelitian ini mencakup: 1) Bagaimana penafsiran Alī Jum’ah terhadap surah an-Nisā’ [4]: 34 tentang nushūz istri dalam kitab al-Mar’ah fī al-Haḍārah al-Islāmiyyah? 2) Bagaimana kontekstualisasi penafsiran Alī Jum’ah terhadap surah an-Nisā’ [4]: 34 dalam pendekatan kontekstual Abdullah Saeed?Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan (library research), dengan sumber data primer yang diambil langsung dalam karya Alī Jum’ah, yaitu kitab al-Mar’ah fī al-Haḍārah al-Islāmiyyah dan dianalisis secara deskriptif-analitis. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Alī Jum’ah menafsirkan nushūz istri dalam surah an-Nisā’ [4]: 34 sebagai bentuk pembangkangan istri terhadap kewajiban yang menjadi hak suami. Dalam menanggapi hal ini, Alī Jum’ah menawarkan solusi, yaitu dimulai dengan nasihat, pisah ranjang dan pemukulan simbolik yang sangat dibatasi. Alī Jum’ah menekankan bahwa penyelesaian konflik rumah tangga harus mengedepankan belas kasih dan kasih sayang, bukan kekerasan. Dalam peradaban masa kini yang mengedepankan prinsip kesetaraan gender dan anti-kekerasan, pendekatan tafsir kontekstual menjadi sangat penting agar nilai luhur dalam Islam tetap hidup dan mampu menjawab tantangan zaman. Penafsiran ayat nushūz istri ini harus dipahami dalam konteks historis dan sosial saat ayat ini diturunkan. Alī Jum’ah menyarankan untuk melihat ayat ini bukan sebagai pembenaran kekerasan terhadap perempuan, melainkan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga dan mendidik pasangan dengan bijaksana. Kekerasan terhadap perempuan tidak sejalan dengan ajaran Islam serta merusak keharmonisan rumah tangga.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Adawiyah, Sayyidah Robi'ah Alsayyidahadawiyah6@gmail.com07040321131
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorIffah, Iffahivamuzammil@yahoo.co.id2013076902
Subjects: Fikih > Fikih Wanita
Nusyuz dan Syiqaq
Al Qur'an
Keywords: Alī Jum’ah; nushūz istri; surah an-Nisā’ [4]: 34
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Sayyidah Al-Adawiyah
Date Deposited: 02 Jul 2025 04:34
Last Modified: 02 Jul 2025 04:34
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/81682

Actions (login required)

View Item View Item